Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nostalgia Para Senator

26 Juni 2024   06:26 Diperbarui: 4 Desember 2024   00:02 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar tangkapan layar dari: kompas.com

Bukan hanya korporasi kuat dan kaya.
Pun demokrasi sebagai upaya berkuasa,
Butuh biaya layaknya pesta.
Di hajatan negeri setiap sekian warsa.

Rakyat menjadi peserta pesta,
Menentukan calon senator dan bakal penguasa.
Di belakang balai ada lapak penjual suara.
Ada yang gembira bak membeli jajanan berwarna

Ternyata pesta di balai rakyat tak murah.
Ke gedung majelis, pesta demokrasi diusulkan pindah.

Khalayak pun menjadi gundah,
Teringat jaman para senator kehilangan muruah.

Masa kelam dulu membuat takut.
Di gedung majelis tampil opera badut.
Sandiwara perwakilan yang selalu manut,
Kepada orde baru yang tak mau surut.

Kini majelis kembali bernostalgia,
Ingin kembali punya wewenang memilih penguasa.
Lupa sejarah pernah mencatat,
Lupa rakyat pernah menggugat.

Ketika massa berbaris di jalanan.
Menumbangkan kekuasan yang diselewengkan.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 25062024 (174/122)
Sumber gambar : 
kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun