Dua kata layaknya mantra
Diteriakkan sebagai salam
Diyakini menjadikan sakti
Dibutuhkan bangsa untuk kohesi.
Meski disepakati menjadi dasar negri
Sempat ada yang ingin mengganti
Melalui jalan revolusi
Kala itu oleh kaum kiri.
Radikal kanan ikut berulah
Terornya membuat susah
Negara agama jadi siasat
Lupa pada 1945 sudah mufakat.
Sampai kini kohesi sosial terus diuji
Oleh mereka yang suka sebagai kami
Lupa hidup keragaman sebagai kita
Pancasila dihafal saat upacara.
Di hari lahirnya merenung diri
Pancasila bukan kumpulan mantra
Tapi paradigma dalam bakti dan darma
Demi nusantara sakti.
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 01062024
Sumber foto : kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!