Tegas bersikap satu suara agar pekerja Pak Munir tidak menjemur jerami lagi di dua lapangan RT, kecuali untuk menjemur gabah padi tetap diizinkan. Sikap itu disampaikan dengan santun untuk kepentingan kesehatan warga. Terakhir untuk pembelajaran bahwa sisi negatif ewuh pakewuh harus dihentikan
Pendapat Probo disampaikan ke Mas RT. Akhirnya Mas RT sepakat setelah salat Id bersama Pak Miskun akan silaturahmi ke Pak Munir untuk menyampaikan keberatan warga, dengan mengesampingkan ewuh pakewuh.
**************
Karena bulan puasa, pelaksanaan kerja bakti hanya sebentar. Warga segera bubar melanjutkan urusannya masing-masing. Probo, Yopi dan Mas RT masih tetap di Balai RT mengembalikan alat-alat kerja bakti ke dalam Gudang.
"Bok suwun ya." Mas RT sebelum pulang mengucapkan terima kasih kepada Probo yang oleh keluarganya dipanggil Tebok.
Probo tinggal sendiri, tiba-tiba pikirannya melayang saat dia bertugas sebagai anggota KPPS dan penasaran apa keputusan sidang MK tentang PHPU pada 22 April 2024 nanti.
Menurut situs Mahkamah Konstitusi yang dia baca bahwa dari lembaga riset diketahui pemilih salah satu Paslon justru lebih banyak yang tidak berstatus sebagai penerima bansos. Jadi alasan masyarakat memilih capres tersebut karena mempunyai kualitas tertentu (MKRI).
Probo penasaran, bagaimana dengan kelompok para penerima bansos. Apakah ada faktor Ewuh Pakewuh dengan pemberi bansos yang terkait capres tertentu.
Di benak Probo, pertanyaan itu bisa dikembangkan menjadi materi penelitian skripsinya tentang "Pengaruh kultural Ewuh Pakewuh terhadap hasil elektoral." Semoga dosen pembimbingnya menyetujui (pw).
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 12042024 (160/116).
Rujukan informasi :Â www.mkri.id, 4/4/2024.
Foto :Â Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H