Menambah nikmatnya promosi diri
Sibuk memasang muka diri
Yang disertai kata bergaya fantasi
Ranah politik sekarang sedang menggebu
Sang calon sibuk mencari peluru
Demi melancarkan aksi jitu
Serangan fajarpun siap ditempuh
Masing-masing calon sibuk menawarkan bius politik
Sehingga dapat berhasil dengan hitungan detik…..
Aku tertegun dan terkejut
Betapa hinanya wajah politik negeriku…..
Lihat ! lihatlah !
Begitu murahnya harga diri demokrasiku
Yang bisa ditukarkan dengan selembaran biru
Hanya karena ambisi menduduki kursi legislasi
Engkau pertaruhkan fatwa nurani
Maka detik ini kusapa dirimu dengan puisi
Agar engkau menyadari makna demokrasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H