Pengabdian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dapat mencakup tentang peningkatan wawasan dan ketrampilan, selain itu pengabdian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Mahasiswa dengan tagline nya sebagai agen perubahan bangsa sudah sepatutnya untuk mengamalkan ilmu mereka selama belajar di bangku perkuliahan, salah satu caranya yaitu dengan mengabdi ditengah masyarakat, oleh karena itu himpunan mahasiswa teknologi pangan (Himaghita) Universitas Sebelas Maret melalui progam kerja Sosialisasi Pangan di Desa atau lebih dikenal sebagai SAPA DESA mencoba mengaplikasikan pengetahuan tentang pangan untuk kemudian di sosialisasikan kepada ibu-ibu kelompok tani di desa Wunut, kecamatan Tulung, kabupaten Klaten, Jawa Tengah. SAPA DESA 2016 mengambil tema olahan kulit ikan nila dikarenakan desa Wunut terkenal dengan pariwisata pemancingannya serta memiliki potensi ikan nila yang berlimpah.
SAPA DESA dilaksanakan pada sabtu, 1 Oktober 2016 pukul 09.00 – 12.00 WIB yang bertempat di balai desa. Selama waktu tiga jam tersebut, ibu-ibu kelompok tani beserta perwakilan perangkat desa dibekali ilmu pengetahuan melalui sosialisasi tentang bagaimana memilih ikan yang sehat, cara menyimpan ikan yang benar, bagian tubuh ikan mana yang boleh dimasak dan yang tidak, cara pengolahan beberapa produk dari bahan baku ikan dan cara pengemasan, sosialisasi tersebut diisi oleh Ir. Choirul Anam, M.T, MP., selaku dosen dari prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Setelah Sosialisasi selesai kemudian ibu-ibu kelompok tani melakukan trial pembuatan keripik ikan nila di halaman depan balai desa Wunut. Bahan seperti kulit ikan nila yang sudah dikeringkan, garam, bawang putih, minyak goreng dan air sudah disiapkan, ibu-ibu kelompok tani hanya perlu mecampur kulit ikan nila dengan bumbu yang sudah disediakan kemudian di goreng hingga kering dan crispy.
Acara SAPA DESA kemudian ditutup dengan makan keripik ikan nila bersama-sama antara panitia dengan ibu-ibu kelompok tani. Harapannya, keripik ikan nila tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penghasilan masyarakat di desa Wunut, mengingat mereka memiliki potensi ikan nila yang melimpah. Keripik ikan nila sendiri nantinya akan terus ditindak lanjuti, hingga ibu-ibu kelompok tani benar-benar mampu secara mandiri dalam hal pemilihan kulit ikan nila yang baik, lama pengeringan, serta komposisi bumbu nya. Semoga saja, pengabdian kecil ini bermanfaat besar suatu hari nanti.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H