Puan Yusica Miadi
12 IPS 3, SMA Negeri 3 Kabupatem Tangerang
Setiap bangsa memiliki budaya kuliner yang berbeda yang merupakan karakter nasional yang kuat dan keragaman wujudnya. Salah satunya, makanan tradisional Indonesia mengandung beragam rempah-rempah, memiliki aneka teknik memasak dan berbahan-bahan lokal yang sebagian terpengaruh dari India, China, Timur Tengah, dan Eropa. Keberagaman makanan tradisional juga dipengaruhi oleh beragamnya bahan baku lokal yang tersedia di tiap-tiap daerah.
DKI Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia. Di Jakarta kita bisa banyak menemukan berbagai macam makanan dari yang lokal sampai makanan internasional. Mulai dari makanan berkuah atau makanan tidak berkuah bisa ditemukan disana. Salah satu makanan yang banyak ditemukan di daerah DKI Jakarta yaitu Soto Betawi. Seperti namanya, “soto betawi” adalah hidangan berkuah yang berasal dari Betawi, yang banyak digemari hingga saat ini.
Kaya Akan “Rempah-Rempah” dan Bermanfaat Bagi Kesehatan
Dalam kehidupan keseharian, menyantap hidangan soto khas Betawi ini sangat cocok dinikmati dengan sepiring nasi putih hangat, dan bisa menjadi menu makan siang atau makan malam. Pada awal sejarah kemunculan soto Betawi, banyak juga yang berpendapat bahwa soto memiliki kaitan erat dengan makanan khas bangsa Tionghoa, yaitu Jao To atau Cau To, dan mengalami asimilasi dengan bahasa Indonesia, sehingga disebut dengan soto. Makanan khas Tiongkok yang disebut Cau To juga merupakan hidangan berkuah yang dibumbui dengan rempah, dengan isian daging sapi dan jeroan.
Tetapi, Cau To dan soto bukanlah hidangan yang sama. Pada dasarnya, bumbu dan rempah yang digunakan untuk membuat Cau To disesuaikan dengan selera lokal. Kendati demikian, rempah untuk membuat soto juga menggunakan rempah lokal seperti kemiri, serta dengan penambahan jeruk limau agar menciptakan rasa yang segar ketika menyantap soto.
Kepopuleran soto Betawi bukan hanya dikarenakan rasa khas dari rempah-rempahnya saja, tetapi juga karena manfaatnya baik untuk tubuh. Mulai dari menjaga kadar gula darah sampai mengurangi resiko jantung koroner. Hal ini juga bisa membuat orang yang ingin menikmati jadi tanpa takut untuk mencobanya karena di dalam soto Betawi banyak terkandung gizi yang baik untuk kesehatan.
Cita Rasa yang Tetap Sama Seperti Rasa yang Sesungguhnya
Di era globalisasi ini, banyak masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Saat ini, masyarakat lebih memilih untuk membeli makanan yang sudah jadi atau instan. Alasannya, karena biasanya makanan instan selain jauh lebih praktis, juga menghemat waktu, dan mudah untuk dihidangkan. Hal ini juga berlaku untuk kuliner soto Betawi. Karena, sekarang masyarakat dari luar pulau Jawa mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan mancanegara yang belum tahu atau ingin tahu rasanya bisa merasakan kenikmatan rasa dari soto Betawi ini karena adanya teknologi iptek yaitu internet.