Mohon tunggu...
Puan Meirinda Sebayang
Puan Meirinda Sebayang Mohon Tunggu... -

perempuan dan jalang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saya Jalang, Lalu Kenapa?

25 Mei 2011   02:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:16 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai, Tuan Hai, Nyonya Saya Jalang! Suka bercinta! Malang melintang! Meski hanya berkutang! Lalu Kenapa? Hujatlah saya! Silahkan saja! Karena saya suka! Benar, Saya Jalang! tapi punya rasa! tapi punya kata! tapi punya makna! Lalu kenapa? Cibirlah saya! Seenak anda! Karena saya bangga! Tepat, Saya Jalang! pernah terbuang! layak diganyang! pantas dicela! Lalu kenapa? hinakah saya? seperti anda? tidak, karena saya mencinta!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun