Mohon tunggu...
Puan Arifani
Puan Arifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - PACAR MARK

150cm

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penentuan Kadar Vitamin C dalam Buah-buahan

12 Juni 2024   18:47 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan, yaitu (1) vitamin larut lemak: vitamin A, D, E, dan K; dan (2) vitamin larut air: vitamin B kompleks dan vitamin C. Untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi .Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai pengecualian adalah vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup kesempatan kena sinar matahari.

Vitamin C merupakan vitamin yang mudah larut dalam air, fungsi utama vitamin C adalah sebagai koenzim atau kofaktor. Vitamin C juga disebut asam askorbat karena senyawa ini kuat dalam reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi - reaksi hidroksilasi. Selain berfungsi sebagai antioksidan vitamin C mempunyai fungsi lain yakni terkait pembentukan kolagen yaitu senyawa protein yang berperan dalam reaksi jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon. Vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, pendarahan di bawah kulit dan pendarahan gusi, vitamin c juga dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan serangan jantung.

Vitamin C stabil dalam suasana asam tetapi mudah rusak oleh oksidasi, alkali, panas dan logam seperti zat besi dan tembaga. Vitamin C bagi tubuh adalah sebagai antioksidan yang bekerja menghalangi beberapa kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan menghambat reaksi oksidasi pada tubuh yang menyebabkan terjadi radikal bebas yang sangat aktif dan dapat merusak struktur fungsi sel namun reaktivitas radikal bebas dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh.

Sifat Vitamin C sangat tidak stabil pada pH netral atau alkali, terutama terhadap panas, tetapi sangat stabil terhadap asam (seperti halnya dalam banyak jenis air buah-buahan/juice) dan cukup stabil selama penyimpanan sementara dalam keadaan dingin dan segar. Vitamin C (Asam askorbat) bersifat sangat sensitif terhadap pengaruh-pengaruh luar yang menyebabkan kerusakan seperti suhu, oksigen, enzim, kadar air, dan katalisator logam. Status vitamin C seseorang sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, vitamin C harian, kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu. Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena bahan makanan sumber serat dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C. Kebutuhan Vitamin C setiap hari untuk manusia tergantung pada umur,yaitu 30 mg untuk bayi yang berumur kurang dari satu tahun, 35 mg untuk bayi berumur 1-3 tahun, 50 mg untuk anak-anak berumur 4-6 tahun, 60 mg untuk anak-anak berumur 7-12 tahun, 100 mg untuk wanita hamil dan 150 mg untuk wanita menyusui.

Fungsi dari vitamin C dapat membantu merawat kesehatan tulang rawan, tulang, dan gigi. Dan juga menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, sehingga bisa mencegah serangan jantung dan stroke. Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.

Alat dan Bahan

       

  • Alat
  • Buret 50 ml (1 buah)
  • Labu ukur 100 ml ( 1 buah )
  • Gelas ukur 10 ml (1 buah)
  • Erlenmeyer 100 ml (3 buah)
  • Pipet tetes (5 buah)
  • Statif (1 buah)
  • Corong kaca (1 buah)

  • Bahan
  • Sari buah Lemon 50 ml
  • Sari buah Mangga 20 ml
  • Larutan Iodin 13,5 ml
  • Indikator Amilum 0,9 ml
  • Akuades 130 ml

Prosedur Kerja

  • Penentuan kadar vitamin C dengan cara titrasi (Volumetri)
  • Diambil 50 ml sampel yang sudah di saring
  • Diencerkan dalam labu ukur 100 ml
  • Diambil 10 ml larutan yang sudah di encerkan, tambahkan 2 tetes amilum lalu dititrasi dengan larutan I2 0,02 N hingga larutan berubah menjadi berwarna biru, lakukan pengulangan sebanyak 3 kali
  • Dicatat Volume titrasi

Hasil Percobaan 

Volume sampel mangga : 50 ml

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun