Tantangan yang dihadapi oleh para kandidat yang akan berkompetisi pada Pilgub NTB 2018 mendatang adalah siapa yang paling mampu melanjutkan ikhtiar gubernur saat ini, Tuan Guru Bajang (TGB) KH. Zainul Majdi. Pasalnya, tokoh muda NTB ini selain berhasil membawa perubahan signifikan dalam dua priode kepemimpinannya, TGB tidak pernah luntur di hati masyarakat.
Oleh sebab itu, para kandidat yang akan berkompetisi pada pilgub NTB 2018 mendatang seringkali mencoba mendekatkan diri dengan representasi TGB KH Zainul Majdi. Bahkan, figur-figur yang selama ini dinilai cukup resisten kepada gubernur NTB tersebut, terpaksa harus mulai merubah sikapnya jika ingin mendapat simpati publik NTB.
Namun, di antara para kandidat yang ada, hanya satu orang yang bisa dianggap mampu merepresentasikan TGB Zainul Majdi sekaligus melanjutkan ikhtiarnya membangun NTB. Dr. Zulkieflimansyah adalah figur yang paling cocok mewakili karakteristik kepemimpinan TGB sehingga yang paling mungkin melanjutkan ikhtiar-ikhtiar TGB. Ada beberapa alasan mendasar mengapa Dr. Zulkieflimansyah memang harus diakui sebagai yang paling tepat melanjutkan kursi orang nomor satu di NTB setelah TGB.
Pertama, Dr. Zulkieflimansyah adalah sosok muda. Ini kelebihan yang tidak dimiliki oleh kandidat-kandidat yang lain. Dan kelebihan ini bukan semata-mata usia, namun juga terkait dengan kesegaran pemikiran-pemikiran dan energi untuk membangun daerah. Di samping itu, kelebihan ini juga bukan semata-mata glorifikasi usia, namun juga pada keberanian mengambil terobosan-terobosan berarti dalam kepemimpinannya.
Kedua, Dr Zulkieflimansyah memiliki pengalaman politik yang panjang sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Ini yang memberikan Dr Zul jaringan politik maupun hubungan persahabatan dalam panggung politik nasional. Hal ini ia buktikan dengan keberhasilannya menghadirkan para tokoh nasional ke Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) beberapa waktu lalu.
Ini kelebihan yang sangat besar artinya, sebab di antara kandidat-kandidat lain, hampir belum ada yang memiliki pengalaman panjang dalam panggung politik nasional karena semuanya lebih banyak berkutat dalam panggung politik daerah. Padahal, pembangunan daerah tidak mungkin bisa dilepaskan dari 'interpensi-interpensi' politik di tingkat nasional.
Ketiga, Dr. Zulkieflimansyah memiliki pengalaman internasional yang sudah diakui. Selain menghabiskan sebagian besar pendidikannya di luar negeri, yang paling membanggakan adalah Dr. Zulkieflimansyah termasuk anggota senior research fellow di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan Dr. Zulkieflimansyah merupakan orang pertama dari Indonesia yang mendapatkan kehormatan tersebut.
Artinya, pengalaman dan wawasan internasional ini menjadi instrumen penting dalam personalitas Dr. Zulkieflimansyah yang dapat diterapkan dalam pembangunan NTB, yang memang saat ini sedang menempatkan dirinya sebagai destinasi wisata dunia.
