Mohon tunggu...
Bunga Tiana
Bunga Tiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Rumput Laut, Ketahanan Pangan yang Dinanti

20 Desember 2017   22:03 Diperbarui: 20 Desember 2017   22:25 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Rumput laut rumput indonesia sudah tidak diragukan lagi eksistensinya di mata dunia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jumlah produksi rumput laut selama dua tahun terakhir meningkat sebesar 10,6 Ton pada tahun 2016 dan pada tahun 2016 sebesar 11,1 Ton. Produksi rumput laut yang dikembangkan oleh Indonesia memiliki keanekaragaman jenisnya, seperti Eucheuma Cottonii, Gracilaria sp dan Kappaphycus alvarezii (cottonii).

Dengan jumlah produksi yang besar, rumput laut Indonesia memiliki luas lahan sebesar 1.110.900 ha, namun pengembangan lahan rumput laut yang dimanfaatkan hanya sebesar 222.180 ha (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Kontribusi Indonesia dalam memproduksi rumput laut memang sudah tidak diragukan lagi dengan jumlah produksi yang besar, akan tetapi Indonesia masih harus meningkatkan industry pengolahan rumput laut dalam negeri. Pasalnya dari hasil produksi rumput laut, sebesar 64% diantaranya diekspor ke luar negeri (www.katadata.co.id).

Pengolahan rumput laut yang kurang di dalam negeri dan dengan nilai ekspor rumput laut yang tinggi, Jokowi mengurangi nilai ekspor rumput laut ke luar negeri. Bahkan Jokowi melarang ekspor rumput laut mentah mulai tahun 2018 (CNN Indonesia). Pelarangan ekspor rumput laut yang dilakukan, dilatar belakangi oleh keinginan pemerintah yang menghimbau pelaku industri dalam negeri untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dari bahan baku rumput laut. Seperti dilansir dalam CNN Indonesia, pemerintah berpendapat bahwa perusahaan tepung agar-agar contohnya dapat meresap 220.000 ton rumput laut untuk setiap produksinya.

Dilihat dari persoalan tersebut, PT RNB Indonesia memutuskan untuk memanfaatkan rumput laut sebagai ketahanan pangan Indonesia. Pemanfaatan rumput laut yang akan dilakukan ialah dengan mengolah rumput laut basah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai. PT RNB Indonesia membawa visi meningkatkan ketahanan pangan Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya rumput laut. Pengolahan daripada rumput laut basah menjadi produk jadi, menggunakan tekonologi dan mesin agar proses produksi efektif dan efisien.

PT RNB Indonesia memanfaatkan rumput laut ini sebagai pelaku usaha untuk mendongkrak perekonomian dalam negeri khususnya petani rumput laut. Produk yang akan dikeluarkan oleh PT RNB Indonesia adalah produk rumput laut yang dibaluti tepung tempura agar rasa lebih crispy. Dengan pengolahan rumput laut yang masih sedikit untuk usaha dalam negeri, maka PT RNB Indonesia memanfaatkan peluang tersebut untuk mengeluarkan produk olahan rumput laut lokal yang bermanfaat dengan kualitas yang tidak diragukan.

           

Jadi, yuk lestarikan rumput laut dengan mengonsumsi produk olahan rumput laut lokal!

- PT RNB Indonesia -

Perfect For Our Taste

Contact :

email: raweed.rajaseaweed@gmail.com ; Instagram: @raweed_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun