Mohon tunggu...
IDSCIPUB
IDSCIPUB Mohon Tunggu... Dosen - Lembaga Publikasi Jurnal Internasional - Nasional

Indonesian Scientific Publication 📖 Penerbit lebih dari 45 Jurnal 📂 Terindeks : SINTA 3, Copernicus, ISSN

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Dalam Pemasaran Digital: Solusi Inovasi untuk Masa Depan Global

4 Desember 2024   16:59 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:46 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Getty Images Signature

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki peran signifikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi strategi pemasaran digital. Negara maju lebih unggul dalam penerapan AI berkat infrastruktur teknologi yang canggih, kebijakan yang mendukung, dan sumber daya manusia yang mumpuni. Sebaliknya, negara berkembang menghadapi kendala seperti infrastruktur terbatas, literasi digital rendah, dan biaya implementasi yang tinggi. Meskipun demikian, negara berkembang memiliki potensi besar untuk memanfaatkan AI demi meningkatkan daya saing mereka jika hambatan ini dapat diatasi.

Di era digital ini, AI menjadi salah satu inovasi terpenting yang memengaruhi berbagai sektor, termasuk pemasaran digital. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan, memprediksi perilaku konsumen, dan mengotomatiskan proses pemasaran. Perbedaan dalam penerapan AI antara negara maju dan berkembang mencerminkan kesenjangan infrastruktur, kebijakan, dan kesiapan sumber daya manusia.

Penemuan Utama

  1. Keunggulan Negara Maju
    Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris memanfaatkan AI untuk analitik prediktif, otomatisasi pemasaran, dan personalisasi konten. AI juga digunakan dalam teknologi seperti chatbot dan augmented reality untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen. Infrastruktur digital yang kuat dan dukungan kebijakan menjadi faktor utama keberhasilan ini.

  2. Tantangan di Negara Berkembang
    Di negara berkembang, implementasi AI masih terbatas oleh berbagai kendala, seperti:

    • Infrastruktur teknologi yang kurang memadai.
    • Rendahnya literasi digital di kalangan tenaga kerja.
    • Biaya tinggi untuk mengadopsi teknologi canggih.
  3. Peluang dan Potensi
    Meskipun menghadapi banyak hambatan, negara berkembang memiliki peluang besar untuk memanfaatkan AI. Dengan investasi yang tepat dalam infrastruktur dan pelatihan sumber daya manusia, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dan daya saing global.

  4. Kesenjangan yang Terlihat
    Data menunjukkan bahwa lebih dari 70% perusahaan di negara maju telah menggunakan AI dalam strategi pemasaran mereka, sedangkan di negara berkembang, angkanya kurang dari 30%. Ini menyoroti perbedaan besar dalam kesiapan teknologi dan kapasitas sumber daya antara kedua kelompok negara.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) dengan menganalisis 50 artikel dari database terkemuka seperti Scopus dan Springer. Analisis dilakukan menggunakan alat seperti NVivo dan VOSviewer untuk mengidentifikasi pola dan kesenjangan dalam adopsi AI antara negara maju dan berkembang.

Rekomendasi

  1. Bagi Negara Berkembang:

    • Investasi dalam infrastruktur digital dan pelatihan tenaga kerja.
    • Meningkatkan kolaborasi dengan negara maju untuk transfer teknologi.
    • Mengembangkan kebijakan yang mendukung adopsi AI secara inklusif.
  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun