Konteks K-Pop di IndonesiaK-Pop telah menjadi fenomena budaya yang mendunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data, Indonesia memiliki jumlah penggemar K-Pop terbesar di dunia, bahkan melebihi Korea Selatan. Mayoritas penggemar K-Pop di Indonesia berusia antara 20-25 tahun, yang juga merupakan kelompok usia mahasiswa.
Budaya K-Pop tidak hanya memengaruhi gaya hidup, tetapi juga perilaku konsumsi. Banyak produk menggunakan artis K-Pop sebagai duta merek untuk menarik minat beli, seperti Blackpink untuk Oreo, NCT Dream untuk Lemonilo, hingga Stray Kids untuk Ultra Milk. Strategi ini dinilai efektif, tetapi masih kurang dipahami bagaimana pengaruh regulasi diri terhadap keputusan membeli produk-produk ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah terdapat hubungan antara regulasi diri dan minat beli produk yang diiklankan oleh artis K-Pop di kalangan mahasiswa?
Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 105 mahasiswa yang merupakan penggemar K-Pop. Instrumen yang digunakan meliputi:
- Short Self-Regulation Scale (SSR): Mengukur regulasi diri berdasarkan tiga dimensi, yaitu penetapan tujuan, pengambilan keputusan, dan ketekunan.
- Skala Minat Beli: Diadaptasi dari penelitian sebelumnya dan divalidasi untuk konteks produk yang diiklankan artis K-Pop.
Hasil Penelitian
Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring melalui media sosial.
- Regulasi Diri: Sebagian besar responden memiliki regulasi diri dalam kategori sedang (65,71%).
- Minat Beli: Mayoritas responden memiliki minat beli dalam kategori sedang (73,33%).
- Hubungan Regulasi Diri dan Minat Beli: Uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan tetapi lemah (r = 0,302; p < 0,05). Artinya, regulasi diri memiliki pengaruh, tetapi tidak dominan dalam menentukan minat beli.
Faktor Eksternal yang Berperan:
- Kualitas Produk: Produk yang berkualitas tinggi cenderung meningkatkan kepuasan konsumen, yang pada akhirnya mendorong minat beli.
- Kemasan: Kemasan yang menarik, terutama yang menampilkan gambar artis K-Pop, dapat meningkatkan daya tarik visual dan minat beli.
- Harga: Faktor harga sangat penting, terutama bagi mahasiswa dengan anggaran terbatas.
Implikasi PenelitianPenelitian ini menegaskan pentingnya memahami faktor-faktor eksternal dalam memengaruhi minat beli. Artis K-Pop memang berkontribusi sebagai daya tarik awal, tetapi keputusan akhir konsumen sangat dipengaruhi oleh kualitas, kemasan, dan harga produk.
Saran untuk Penelitian Selanjutnya:
- Menggunakan sampel yang lebih besar dan lebih beragam, termasuk representasi dari berbagai wilayah di Indonesia.
- Mempertimbangkan variabel lain seperti strategi pemasaran atau pengaruh media sosial.
- Menggunakan metode analisis yang lebih kompleks untuk memahami dinamika hubungan antar variabel.
Source:https://www.ilomata.org/index.php/ijss/article/view/1460/746
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H