Mohon tunggu...
IDSCIPUB
IDSCIPUB Mohon Tunggu... Dosen - Lembaga Publikasi Jurnal Internasional - Nasional

Indonesian Scientific Publication 📖 Penerbit lebih dari 45 Jurnal 📂 Terindeks : SINTA 3, Copernicus, ISSN

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Media Sosial Dorong Pariwisata Halal Indonesia Mendunia dengan Cepat

18 November 2024   16:31 Diperbarui: 19 November 2024   09:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial memiliki pengaruh positif yang signifikan dalam memasarkan pariwisata halal ke pasar internasional. Platform seperti TikTok, Instagram, dan situs web terbukti efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan halal ke destinasi di Indonesia. Oleh karena itu, promosi melalui media sosial harus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata halal. Meskipun permintaan produk halal terus meningkat, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sertifikasi halal masih rendah. Media sosial telah menjadi alat penting dalam mengedukasi masyarakat dan mempromosikan produk serta layanan halal, termasuk pariwisata.

Definisi Pariwisata Halal

Pariwisata halal mencakup layanan dan fasilitas yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini termasuk makanan halal, tempat ibadah yang memadai, serta akomodasi yang menghormati nilai-nilai Islam. Di destinasi seperti Lombok, Aceh, dan Sumatra Barat, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam layanan wisata.

Peran Media Sosial dalam Promosi Pariwisata Halal
Media sosial menawarkan platform interaktif untuk berbagi informasi, membangun koneksi, dan mempromosikan destinasi wisata. TikTok, Instagram, dan situs web adalah tiga platform utama yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis dampaknya pada peningkatan kunjungan wisatawan.
1.TikTok: Video pendek dan viral seringkali berhasil menarik perhatian internasional terhadap destinasi halal.
2.Instagram: Platform ini memanfaatkan visual yang menarik untuk memotivasi wisatawan mengunjungi destinasi.
3.Situs Web: Menyediakan informasi lengkap mengenai destinasi, layanan, dan paket wisata halal.


Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Respondennya adalah wisatawan Muslim internasional yang menggunakan media sosial untuk mencari informasi perjalanan. Analisis data dilakukan menggunakan Model Persamaan Struktural (SEM) untuk mengevaluasi hubungan antara variabel.

Hasil Penelitian
Penelitian menunjukkan bahwa:
*Situs web memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan untuk mengunjungi destinasi halal (koefisien = 0,05, p < 0,05).
*TikTok membantu meningkatkan pengalaman wisata melalui konten yang viral ( = 0,02, p < 0,05).
*Instagram memainkan peran penting dalam menyediakan informasi visual yang menarik ( = 0,02, p < 0,05).


Implikasi Praktis
Penelitian ini memberikan panduan bagi pengelola destinasi halal untuk memanfaatkan media sosial secara lebih efektif. Hal ini termasuk meningkatkan kehadiran digital melalui situs web, memanfaatkan TikTok untuk menjangkau audiens muda, dan menggunakan Instagram untuk menciptakan pengalaman visual yang menarik.

Kesimpulan dan Rekomendasi
Media sosial adalah alat yang kuat untuk mempromosikan pariwisata halal secara global. Untuk meningkatkan daya tarik dan kunjungan wisatawan, pengelola destinasi perlu fokus pada strategi berikut:
1.Mengoptimalkan penggunaan situs web untuk memberikan informasi detail.
2.Memanfaatkan platform visual seperti Instagram untuk promosi kreatif.
3.Menggunakan TikTok untuk menciptakan kampanye yang viral dan menarik audiens global.
4.Menyelenggarakan acara budaya dan interaksi komunitas lokal untuk memperkaya pengalaman wisatawan.


Penutup
Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi utama untuk pariwisata halal di pasar internasional. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan pengguna media sosial sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Source:https://journal.sinergi.or.id/index.php/Economics/article/view/205

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun