Sistem E-Patrol mungkin masih asing di telinga beberapa orang, atau bahkan bagi sebagian orang justru sangat akrab dengan sistem ini. Sistem ini merupakan sebuah pengembangan lanjutan dari pengembangan laporan, baik itu melalui absensi, pengawasan peristiwa, ataupun pelaporan dari suatu kejadian dari dalam suatu struktur kerja di lingkungan pekerjaan. Sistem ini menggantikan cara pelaporan konservatif yang menggunakan tenaga konvensional (tulisan tangan) menjadi sistem cerdas elektronik yang terpadu, serta terstruktur.
Di beberapa lingkungan kerja, sistem ini sudah banyak diterapkan dan dapat dijumpai. Salah satunya yang mungkin sudah mulai banyak dijumpai yakni sistem absensi kantor atau lingkungan kerja yang menggunakan tanda pengenal secara elektronik, baik itu menggunakan scan kartu, pengenalan wajah, atau pengenalan sidik jari sebagai tanda pengenal untuk memulai aktivitas pekerjaan. Dari penggunaan alat pengenal ini, data yang didapatkan secara otomatis akan terkirim sebagai sebuah database ke penyimpanan data online yang dimiliki oleh kantor.
Di KIW, sistem e-Patrol ini digunakan sebagai sistem yang dapat menyimpan database, track record patroli yang dilakukan oleh petugas keamanan dalam rangka memantau keamanan di lingkungan KIW, dan sebagai tindak lanjut dari adanya peristiwa yang terjadi di area KIW entah itu kecelakaan, kemacetan, ataupun tindakan berdampak negatif lainnya yang dapat terpantau dari sebuah command center.
Data yang tersimpan dalam sistem ini juga terbilang aman. Hal ini dikarenakan keseluruhan data yang terekam dalam sistem e-patrol akan disimpan di dalam jaringan intranet, yakni jaringan yang terdapat secara khusus di dalam lingkungan kerja tersebut, serta dilindungi oleh sistem firewall sebagai pengamanan tingkat lanjut dari serangan. Ini memungkinkan data akan lebih privat dari luar lingkungan kerja, namun akan sangat terbuka di dalam lingkungan kerja tersebut.
Secara garis besar, penggunaan sistem e-patrol dalam lingkungan kerja sangat menguntungkan. Data yang dimasukkan terinput secara otomatis, serta masuk secara real-time, sehingga akan meminimalisir tingkat kerawanan dan penyalahgunaan serta manipulasi data. Ini dikarenakan tiap data yang masuk akan disertai dengan waktu terkini pengubahan data, sehingga dapat dideteksi apabila nantinya ada anggota yang melakukan kecurangan. Selain itu, dengan terhubungnya data melalui jaringan online, data akan lebih mudah diakses oleh orang di dalam lingkup kerja tersebut, sehingga memudahkan melakukan transfer data antar satu bidang dengan bidang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H