Jakarta, 5 Februari 2020 - PT Brantas Abipraya (Persero), perusahaan konstruksi milik negara ini memantapkan komitmen untuk selalu menjadi salah satu kontraktor terdepan dan terpercaya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan menyokong kekuatan SDM (Sumber Daya Manusia) Abipraya guna menguasai teknologi digital dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur.
"Tahun ini kami mulai lebih fokus menerapkan Building Information Modelling (BIM) untuk digunakan sejak masa tender, hingga ke pelaksanaan dengan konsep lean construction untuk mempersingkat waktu pengerjaan proyek. Sehingga lebih efisien dan produktif," ungkap Aminudin Azis selaku Manager Teknologi dan Inovasi Departemen Pengembangan Bisnis, Brantas Abipraya. Â
Azis menambahkan implementasi BIM di tahun 2020 ini dapat kesemua proyek Abipraya dengan dibentuknya Tim BIM Task Force di Divisi Operasi 1, 2 dan 3. Tim ini telah dibentuk dan disiapkan baik skill maupun tools-nya untuk mengawal proses tender. Sedangkan untuk implementasi BIM pada pelaksanaan, tim Task Force akan menularkan knowledge BIM kepada tim proyek dengan cara pendampingan pada masa awal proyek.
Digitalisasi pada pelaksanaan juga menerapkan konsep lean construction yang aplikasinya juga memanfaatkan data BIM. Metode lean construction difokuskan untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau dianggap sebagai pemborosan maupun kerugian serta akan memberi efek positif pada ketepatan waktu penyelesaian, kualitas dan biaya operasional yang dikeluarkan.
Keseriusan Abipraya dalam upaya digitalisasi pada proses bisnis baik di masa perencanaan dan masa pelakasanaan ini diselaraskan dengan best practice sesuai Internasional Standard, yakni ISO BIM 19650; BS EN ISO 19650-1: 2018 dan BS EN ISO 19650:2, BSI (British Standards Institution).
Sebagai kontraktor pertama di Indonesia yang mengantongi pedoman resmi BIM dari BSI, dengan perbaikan proses bisnis ini nantinya diharapkan dapat membawa Brantas Abipraya untuk menyabet sertifikasi ISO lebih cepat.
"Beberapa proyek baru Abipraya telah kami kawal dengan menggunakan BIM, yaitu Proyek Rumah Susun (Rusun) Ujung Menteng, Proyek Gedung Kantor LPPNI Airnav, Proyek Rusun Cakung Cilincing, Proyek CY Banjarmasin, Proyek Jembatan S. Rahabangga dan Proyek Jembatan S. Asera. Khusus untuk Proyek Ujung Menteng menerapkan Lean Construction," ujar Azis.
Keberhasilan dari program digitalisasi ini tidak lepas dari keseriusan dan kontribusi semua insan Abipraya, baik dari jajaran manajemen sampai ke unit terkecil di lapangan sehingga dengan upaya digitalisasi pada proses atau metode baru dalam konstruksi berbasis tiga dimensi ini diharapkan dapat membawa dampak positif pada proses bisnis Abipraya untuk dapat selalu bersaing dan mantapkan posisinya sebagai BUMN Konstruksi yang mumpuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H