Anak-anak perlu diajarkan untuk mengelola keuangan sejak dini. Pelajaran ini dimulai saat anak dibekali uang saku. Melaluiaplikasi sekolah bernama kartu pelajar pintar, siswa dapat menggunakan kartu ini sebagai kartu pelajar dan pembayaran non tunai di kantin. Biasanya, para orang tualah yang lebih banyak mengajari anak agar gemar menabung.
Namun, sekarang saatnya guru juga dapat lebih sering mendorong anak didiknya untuk gemar menabung dan mengelola uang saku dengan bijak. Jika pada era sebelumnya, anak-anak menyisihkan uang saku berupa uang tunai di sebuah celengan pribadi di rumah, di masa kini masih dapat dilakukan meskipun dalam wujud yang berbeda.
Pembayaran dengan kartu pelajar pintar akan membuat sekolah mengetahui dengan cepat dan detail mengenai banyaknya uang yang dibelanjakan siswa dan apa saja yang dibelanjakan.
Orang tua dapat mengontrol kebiasaan jajan anak dan memberikan pemahaman apabila anak belum bijak dalam menggunakan uangnya, anak juga akan belajar mengenai transaksi digital Pendidikan sekolah tak hanya mendidik anak berpikir kreatif dan rasional, namun juga mendidik anak agar memiliki pengendalian diri saat berbelanja.
Pengendalian diri saat berbelanja, dalam hal ini jajan tak hanya masalah kuantitas tapi juga kualitas. Saat anak berada dalam sekolah, peran guru lebih besar daripada orang tua. Guru dapat memberikan penjelasan mengenai makanan dan minuman yang sehat, serta makanan atau minuman apa saja yang tidak boleh dikonsumsi saat tubuh kurang sehat. Pemahaman ini perlu sering diberikan terutama kepada anak-anak usia 6-9 tahun, atau yang masih duduk di kelas 1-3 SD.
Para siswa terutama yang masih berada di kelas 1-3 SD, apabila sering diajarkan untuk mengelola keuangan, akan memiliki kesadaran dan kecerdasan dalam mengelola keuangan hingga dewasa nanti. Saat anak di rumah, orang tua dapat memberi tahu berapa banyak uang maksimal yang boleh dibelanjakan dalam sebulan.
Orang tua dapat memberi reward apabila anak berhasil mengelola uang sakunya. Reward yang diberikan bisa berupa benda yang menunjang kecerdasan seperti buku dan alat tulis, atau diajak berlibur ke tempat yang dapat mengedukasi anak. Dan saat di sekolah, guru dapat membantu siswa-siswi untuk mencatat pengeluaran dan rencana pengeluaran.
Hal ini akan mendorong siswa-siswi membelanjakan uangnya sesuai kebutuhan. Melaluikartu pelajar pintar,mendorong sekolah menuju era digital yang memudahkan para siswa siap menghadapi masa depan yang kemilau.Â
source : www.sismart.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H