Mohon tunggu...
Saifuddin Chadavi
Saifuddin Chadavi Mohon Tunggu... -

Nekat adalah modal utama..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kebijakan SNMPTN yang Menyulitkan...

28 Mei 2011   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh malang memang nasib siswa/i sma kelas XII tahun akademi 2010/2011. Hal ini dikarenakan jalur mandiri yang biasanya diberlakukan oleh universitas tidak diberlakukan dan digantikan dengan kebijakan yang baru. Praktis tahun ini jalan untuk masuk perguruan tinggi negeri lebih sedikit. Yang pertama, jalur SNMPTN Undangan, jalur ini mirip seperti jalur PMDK namun serempak di seluruh Indonesia. Tentunya hal ini dapat diikuti oleh siswa/i yang berprestasi lebih atau rangking atas di kelasnya. Jika dibandingkan jalur ini, menurut saya jalur mandiri seperti sedia kala lebih baik ketimbang sekarang. Karena jika melihat tahun ini, siswa/i SMA baru bisa mendapat PTN di pertengahan bulan Mei. Sekarang bandingkan dengan jalur mandiri, tahun lalu para siswa/i sebagian besar sudah mendapat PTN di periode Maret-April. Sedikit curhat, saya adalah orang yang mengikuti SNMPTN jalur undangan, tapi sayangnya tidak diterima di PTN yang saya pilih. Praktis, saya tinggal mempunyai kesempatan yang sedikit luang di SNMPTN Tulis. Dan bagaimana orang yang tidak memngikuti jalur undangan ? Otomatis mereka menaruh harapan besar di SNMPT jalur Tulis. Tahun ini memang tahun penuh dengan kebijakan perubahan pendidikan. Mulai dari formulasi penilaian UN yang begitu rumit sampai dengan cara penerimaan mahasiswa baru di PTN. Ya mungkin kita sebagai rakyat biasa hanya bisa berharap semoga perubahan kebijakan ini membawa perubahan yang positif dan pendidikan kita maju sehingga kita bisa memiliki SDM tinggi yang bisa mengolah sendiri SDA kita yang berlimpah ruah sehingga tidak terus-terusan diambil oleh orang asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun