Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

MPMX - Give Me My Money Back

10 April 2022   23:00 Diperbarui: 11 April 2022   04:31 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isi peti harta MPMX yang menyimpan asset tunai (mudah diuangkan) per 31 Des 2021, tersimpan pada akun:
- Kas dan setara kas = Rp. 1,85 triliun
- Investasi pada surat berharga (CLK 7) = Rp. 697 miliar
Total keduanya = Rp. 2,55 triliun. Jika dibagi dengan jumlah saham yang beredar sebanyak = 43,2 juta lot, maka nilai asset "tunai" = 2,55 triliun / 43,2 juta lot = Rp. 589 per lembar.

Kalau anda membeli saham pada harga saat ini sebesar Rp. 1085, maka "seolah-olah" anda telah mendapatkan cash refund sebesar Rp. 589, yang berasal dari asset tunai, sehingga uang yang anda keluarkan sebenarnya hanya sebesar = 1.085 -- 589 = Rp. 496 per lembar.

Dan atas uang yang anda keluarkan sebesar Rp. 496, sebagai kompensasinya anda akan mendapatkan EPS = Rp. 92 per lembar. Artinya secara efektif PER anda hanya = 496 / 92 = 5,4 kali. Dan kalu seluruh laba dibagikan sebagai dividend, maka anda akan menerima yield sebesar = 92/496 = 18%

Begitulah cara pompom saham, dengan cara mengibaratkan, membeli MPPX, seperti "anda membeli toko kelontong seharga Rp. 1,08 Miliar tetapi di dalam brankas toko ada harta "tunai" sebesar Rp. 589 juta, yang bakal menjadi milik anda"

Apakah anda sudah terpompom untuk segera membeli saham MPMX? Jika anda membeli harga saat ini Rp. 1.085, maka PER efektif cuman 5,4 kali dan Dividend yield efektif = 18%, menarik bukan?

Mungkin anda tertarik dan langsung beli, mungkin juga tidak, sebab anak kecil juga tau, bahwa uang kas (asset tunai) masih mungkin milik orang lain, yang sedang dititipkan di toko kelontong. Apakah uang milik orang yang titip itu mesti diakui sebagai uang kita juga?

MPMX memang bukan toko kelontong, tapi typical bisnisnya mirip toko kelontong, alias palugada, sehingga mencampur-adukan bisnis sektor real (jual barang dan jasa rental) dengan bisnis sektor moneter yaitu asuransi.

Gara-gara bisnis gado-gado antara sektor real dengan sektor moneter, sehingga, meskipun saldo piutang dagang bertambah dari Rp. 257,6 miliar menjadi Rp. 260,8 miliar, atau semakin banyak yang pelanggan yang membeli barang secara utang, tetapi anehnya uang kas yang diterima dari pelanggan (Rp. 13,17 triliun), jumlahnya lebih besar daripada jumlah penjualan (Rp. 12,9 triliun).

Seharusnya kalau piutang dagang bertambah, berarti terdapat penjualan yang belum dibayar, kalau penjualan belum dibayar, maka uang kas yang diterima dari pelanggan menjadi lebih kecil dari pada jumlah penjualannya.

Penyebab utamanya, karena ada uang yang diterima dari pelanggan (nasabah) asuransi yang atas penyerahaan uang kepada MPMX belum diakui sebagai pendapatan atau penjualan, alias masih dititipkan kepada emiten karena itu atas pendapatannya masih masih ditangguhkan (CLK 17). Jumlah uang yang dititipkan (Pendapatan yang ditangguhkan) per 31 Des 2021 sebesar Rp. 663,1 miliar. Dengan demikian atas saldo kas per 31 Des 2021 sebesar Rp. 1,85 triliun, ternyata sebesar Rp. 663,1 miliar adalah uang titipan, milik orang lain (nasabah asuransi).

Selain itu, emiten ini juga telah memperkirakan bahwa dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun bakalan ada claim asuransi (CLK 18), sehingga per 31 Des 2021 telah dicadangkan sebesar Rp. 609,8 miliar. Sebelum dibayarkan, emiten boleh menggunakan, misalnya daripada menganggur uang tersebut disekelohkan oleh emiten dengan cara membeli "surat berharga" (CLK 7) sebesar Rp. 697 miliar. Dengan demikian, pemilik "surat berharga" adalah para nasabah yang diperkirakan akan menclaim asuransi pada 1 tahun mendatang (CLK 18) Rp. 609,8 miliar. Jika claim asuransi telah diajukan oleh para nasabah, otomatis asset dalam surat berharga siap-siap dijual ludes, dan pindah ke kantong para nasabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun