Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

WARAWIRI - Setoran Modal Pakai Piutang Dagang

3 April 2022   08:20 Diperbarui: 3 April 2022   09:06 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kemarin saya cerita tentang $TOTL disini https://www.kompasiana.com/pspwatch/62442a49bb4486685e1c9692/totl-gcg-adalah-modal, yang mana emiten ini mendapat kepercayaan dari para pelanggan dan vendor, sehingga bisnisnya tidak harus pakai modal, sekarang saya mau cerita tentang emiten akan IPO, WARAWIRI yang masih harus mengeluarkan modal untuk mendapatkan kepercayaan dari para Pelanggan dan Vendor.

WARAWIRI rencananya akan melantai di BEI tanggal 4 April 2021, rencananya akan menjual saham sebanyak 23,4 juta lot @168, sehingga total dana yang diharapkan sebanyak Rp. 392,6 miliar.

Akibat IPO, ekuitas emiten akan membengkak 2,7 kali lipat dari hanya sebesar Rp. 143,3 miliar pada tanggal 30 Nov 2021, setelah IPO akan naik menjadi sekitar = Rp. 535,9 miliar. Meskipun dari total ekuitas yang membengkak 2,7 kali lipat karena kontribusi dana PUBLIK, tetapi malangnya PUBLIK, yang menyuntikan uang 2,7 kali lipat lebih banyak dibandingkan para pemegang saham existing, hanya memiliki porsi kepemilikan 20%.

Yang menarik adalah, dari total ekuitas para pemegang saham sebelumnya Rp. 143,3 miliar, sebesar Rp. 48,5 dalam bentuk "laba ditahan". Malangnya dari laba yang ditahan tersebut, seluruhnya masih ditahan para pelanggan. Bahkan para pelanggan menahan asset (laba) milik emiten jumlahnya lebih besar lagi, dimana saldo piutang usaha per 30 Nov 2021 sebesar Rp. 174,3 miliar.

Karena saldo piutang dagang (Rp. 174,3 miliar) jumlahnya melebihi nilai ekuitas (Rp. 143,3 miliar), maka dapat disimpulkan, bahwa kontribusi modal (ekuitas) dari para pemegang saham existing terhadap total asset perusahaan, masih tertahan oleh para pelanggan. Singkatnya, jika publik harus setor uang tunai, sedangkan para pemegang saham existing setor ekuitas dalam bentuk piutang dagang.

Mungkin itu sebabnya WARAWIRI harus melakukan IPO, karena kehabisan modal untuk kasih piutang kepada para pelanggannya. Dan jika anda menganggap menagih utang kepada pelanggan adalah "gampang", maka abaikan saja postingan ini.

Demikian sekilas info.

Sumber prospektus e-ipo disini https://www.e-ipo.co.id/id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun