GOTO.
Saya belum pernah menemukan program kesejahteraan karyawan yang paling dahsyat daripadaKebanyakan emiten akan menerbitkan saham baru yang kemudian ditawarkan kepada para management dan karyawan (program MESOP), pada opsi harga beli tertentu, dimana praktik umumnya, para management dan karyawan yang memperoleh hak opsi, akan melaksanakan hak-nya untuk membeli (membayar tunai) saham baru, hanya jika harga opsi jauh lebih rendah daripada harga pasar saham.
Maka GOTO luar binasa, menjanjikan saham seri A yang sudah usang, secara gratis kepada para karyawan dan management, sebanyak-banyaknya 1,07 miliar lot.Â
Tentu saja untuk mendapatkan gratis ada syarat dan ketentuan yang mengikat management dan karyawan. Saham usang yang akan diberikan gratis adalah saham seri A, yang saat ini dimiliki oleh "GoTo Peopleverse Fund".
Masih kurang royal? GOTO luar binasa, menjanjikan saham seri A yang sudah usang, secara gratis kepada para driver ojol, sebanyak-banyaknya 9,2 juta lot.Â
Tentu saja untuk mendapatkan gratis ada syarat dan ketentuan yang mengikat para driver ojol. Saham usang yang akan diberikan gratis adalah saham seri A, yang saat ini dimiliki oleh "Salam Satu Aspal Limited".
Sehingga, total saham usang yang akan diberikan secara Cuma-Cuma menjadi = 1,07 miliar lot + 9,2 juta lot = 1,08 miliar lot. Jumlah tersebut dua kali lebih banyak daripada jumlah saham yang dijual pada saat IPO pada harga Rp. 346 per lembar sebanyak 520 juta lot.
Pertandingan harga modal saham milik para "karyawan, management dan driver ojol" vs "pemilik saham ipo", ini ibarat gajah lawan semut, Rp. 0 vs Rp. 346. Publik selain kalah harga modal, masih juga kalah pulak jumlahnya; 1,08 miliar lot vs 520 juta lot. Â
Kalau begini, saya jadi teringat dengan nasib BAPAK wadir $BRIS yang habis dibully di netizen saham, karena rajin menjual kembali saham hasil program MESOP, dengan hak opsi beli, yang dibeli tunai oleh BAPAK wadir seharga = Rp. 533 per lembar.
Seperti masih juga kurang puas juga..... total gaji management dan karyawan, pada tahun 2021 jika disetahunkan sebesar Rp. 7,07 triliun. Jumlah tersebut 164% lebih besar daripada total penjualan 2021 yang disetahunkan sebesar Rp. 4,31 triliun.
Saya masih terbagong-bagong, ada bisnis yang beban gajinya lebih besar daripada total penjualannya. Atau mungkin ini yang disebut, bakar duit, agar supaya dapur management dan karyawan tetap ngebul..........