Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sulit Tidur (Lagi)

5 Agustus 2010   06:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17 8977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat menulis artikel ini, saya baru saja menangani pasien dengan kesulitan tidur. Seorang wanita usia 51 tahun yang sudah sebulan ini sulit memulai tidur. Sebulan yang lalu pernah ke dokter spesialis saraf namun tidak mengalami perbaikan dan merasa pagi harinya malah menjadi mengantuk setelah makan obat malamnya. Pasien merasa tidak ada perasaan cemas dan depresi namun mengatakan memang sejak usia 40an sudah mulai sering sulit tidur.

Faktor Usia

Tidur memang sesuatu yang harusnya normal terjadi. Kondisi ini membuat kita berisitirahat dan sangat baik untuk memperbaiki sel-sel tubuh agar menjadi segar kembali. Salah satu zat di dalam tubuh yang berhubungan dengan tidur adalah hormon melatonin. Melatonin berguna untuk menciptakan keadaan mengantuk dan suasana relaks. Pada sata normal, melatonin mulai meningkat kadarnya di dalam darah setelah jam 6 sore dan mulai mencapai puncak pada pukul 9 malam.

Pada orang usia lanjut, kadar melatonin ini seringkali berkurang sehingga menimbulkan gangguan tidur dan kesulitan mempertahankan tidur. Selain itu kondisi fisik orang lanjut usia juga membuat dirinya menjadi sulit tidur, apalagi bila ditambah adanya kondisi medis yang sedang sakit.Secara umum pun kebutuhan tidur lanjut usia mulai berkurang. Yang awalnya 8 jam sehari menjadi hanya 5-4 jam saja sehari.

Pengobatan

Beberapa waktu yang lalu saya pernah mempresentasikan tentang penanganan kasus insomnia di kalangan dokter umum. Kebiasaan kebanyakan dokter adalah langsung memberikan obat tidur golongan benzodiazepine alias penenang yang biasanya mempunyai berbagai macam merek (Alprazolam, xanax, alganax, zypraz, ativan, clobazam, esilgan, lexotan). Sebenarnya pemberian ini dapat ditunda dulu dengan memberikan obat golongan non-benzodiazepine seperti zolpidem (merk dagang zolmia, stilnox) atau obat yang menyerupai melatonin seperti ramelteon (merk dagang rozerem).Hal ini untuk mencegah ngantuk di pagi hari dan risiko ketergantungan lama.

Obat golongan benzodiazepin bisa diberikan kepada pasien jika memang kondisi tidurnya sudah sedemikian sulit atau pengobatan sebelumnya dengan golongan obat non-benzodiaziapin tidak berhasil. Pemberiannya pun seharusnya dengan ketat dan dalam pengawasan dokter psikiatri. Selain itu pemakaian yang intermitten atau jarang-jarang dan kalau perlu saja disarankan pada pemakaian obat golongan ini.

jadi jika anda sulit tidur, jangan buru-buru ingin makan obat penenang. Biasakanlah untuk memulai dari golongan obat yang paling ringan, dengan dosis yang pas dan jangan mengobati diri sendiri sehingga membeli obat-obat penenang karena petunjuk teman atau saudara. Konsulkan dengan psikiater karena banyak sekali kondisi sulit tidur merupakan kondisi gangguan jiwa yang lebih berat seperti kecemasan, depresi dan skizofrenia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun