Belakangan kembali ada berita terkait peredaran obat ilegal yang pabriknya ada di daerah Tangerang. Berita yang saya baca di kanal Kompas Health ini membuat saya berpikir kembali mengapa banyak orang yang ingin menggunakan obat untuk hal yang fungsinya lain dari indikasi obat tersebut.Â
Berita di Kompas Health tersebut menjelaskan bahwa obat yang diproduksi secara ilegal tersebut adalah sebenarnya obat-obat dokter yang dulu atau masih dipakai dalam pengobatan sehari-hari. Beberapa di antaranya seperti Dextrometropan dan Somadril (isi bahan aktifnya carisoprodol) memang sudah jarang kita temukan di pasaran obat resep. Obat Trihexypenidil (nama generik) juga sebenarnya sempat masuk berita karena disalahgunakan dan diberitakan beberapa waktu lalu di media.
Sayangnya ketika itu akhirnya obat ini pun susah ditemukan di berbagai apotek dan rumah sakit padahal kami para dokter jiwa mempunyai kepentingan dengan obat ini sebagai antiparkinson pada pasien psikotik yang menggunakan obat antipsikotik baik golongan atipikal atau tipikal. Obat Trihexypenidil ini murah dan sangat membantu pasien-pasien yang sensitif terhadap efek samping obat antipsikotik.
Kami para dokter jiwa biasanya menggunakan obat ini untuk pasien psikotik agar terhindar dari efek samping gejala seperti parkinson yang bisa membuat pasien psikotik menjadi tidak patuh berobat karena takut dengan efek samping obat. Obat ini pun sudah digunakan bertahun-tahun dan mempunyai efek terapi yang baik untuk pasien psikotik. Penggunaan untuk tujuan di luar pengobatan (recreational use) pada penggunanya bertujuan untuk mendapatkan kondisi relaks dan menenangkan.Â
Penyalahgunaan Obat Somadril
Somadril sendiri yang isinya adalah carisoprodol adalah obat yang termasuk antinyeri. Dalam salah satu situs WebMD dikatakan bahwa obat ini digunakan untuk terapi singkat nyeri dan kaku otot. Obat ini tidak digunakan tunggal tetapi harus dibarengi juga dengan terapi fisik di unit rehabilitasi medis. Obat ini digunakan dengan dosis terbagi dan biasanya tidak diberikan dalam waktu lama (rekomendasi hanya kurang dari tiga minggu).
Efek samping yang didapat dari pemakaian obat ini mungkin adalah sakit kepala, perasaan limbung, pusing atau seperti orang mabuk. Alergi akibat penggunaan obat ini bisa ditemukan walaupun jarang. Reaksi alergi biasanya adalah reaksi kulit yang bisa juga meluas jika pemakaian diteruskan. Salah satu efek penggunaannya dalam dosis besar adalah bisa menimbulkan perubahan mood dan halusinasi. Selain itu juga bisa menimbulkan kejang, perlambatan napas dan pandangan kabur.Â
Penggunaan somadril untuk rekreasi sebenarnya bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Amerika Serikat terutama terkait dengan penggunaan bersama obat antinyeri lain golongan opiat atau narkotik golongan opiat sendiri. Penggunaan rekreasinya bertujuan untuk mencapai efek menenangkan yang sangat, menjadi relaks dan efek anticemasnya. Di Amerika Serikat sendiri sejak 26 Maret 2010 DEA menempatkannya dalam "schedule IV of the Controlled Substances Act".
Pengawasan yang Ketat
Sebagai praktisi di bidang kesehatan jiwa, kedua obat di atas sebenarnya dibutuhkan dalam keseharian. Walaupun saya dalam praktik hampir tidak pernah meresepkan Somadril tapi untuk Trihexypenidil saya masih sangat sering meresepkan kepada pasien-pasien saya. Saya berharap BPOM di Indonesia untuk lebih ketat dalam pengawasan obat. Sudah diketahui umum bahwa obat-obat penenang memang banyak dijual secara bebas di apotek online bahkan dulu saya pernah menemukannya ada suatu toko online ternama yang ikut menjual obat tersebut (walaupun sekarang sudah tidak ada lagi). Berkali-kali di media sosial saya menghimbau masyarakat agar hati-hati karena obat ini bisa ditemukan secara mudah walaupun harganya mahal jika dijual secara online.Â
Kita tidak bisa pungkiri juga bahwa banyak orang-orang yang ingin menikmati ketenangan secara cepat dengan cara menyalahgunakan obat. Mungkin tidak berani menggunakan obat narkotika tetapi masih punya nyali menggunakan obat dokter yang sebenarnya bermanfaat jika digunakan secara pas dengan dosis yang tepat. Mereka belum memahami bahwa penggunaan obat-obatan seperti diterangkan di atas juga mempunyai dampak buruk terhadap otak. Dalam pemakaian jangka panjang dan atau dosis besar, otak akan mengalami masalah dan bisa menetap gejalanya nanti. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa.Â