Remaja dan dewasa muda adalah populasi manusia yang rentan dengan penularan virus HIV-AIDS lewat hubungan seksual. Keingintahuan yang besar akan seks dan libido seksual yang sedang tinggi-tingginya membuat perilaku seksual saat ini sudah jauh lebih maju daripada generasi terdahulu. Survey BKKBN yang baru lalu di daerah JABODETABEK yang saya baru dengar di berita kemarin menyatakan terdapat 51% perempuan belum menikah yang sudah tidak perawan. Di kota besar lain juga berkisar antara 48-54%.Fenomena ini tentunya menjadi suatu hal yang mungkin bagi sebagian orang mengagetkan dan menganggapnya sebagai kemustahilan, tetapi saya merasa memang fenomena ini benar adanya.
Secara anekdotal sering diketahui bahwa banyak perempuan remaja dan dewasa muda “tertipu” oleh pasangannya yang mengatakan kalau berhubungan badan sekali saja tidak akan tertular penyakit dan juga tidak akan hamil. Ketidaktahuan akan hal ini membuat hubungan seksual saat ini sudah menjadi aktifitas yang lazim di antara pasangan belum menikah dan sayangnya banyak dilakukan secara tidak aman.
Ketidaktahuan terutama di kalangan pelajar yang tidak pernah mendapatkan pendidikan seksual atau yang hanya mengetahui seks secara samar-samar sangat berbahaya. Informasi yang didapat dari video porno bukanlah informasi yang benar untuk pemula seperti para remaja ini.
Dalam praktek saya banyak menemui laki-laki muda yang sudah aktif secara seksual sejak bangku SMP dan sayangnya beberapa di antara mereka melakukannya pertama kali malah bukan dengan pasangannya tetapi dengan pekerja seks komersial. Kondisi ini bisa berbahaya karena penularan penyakit menular seksual akan sangat mudah terjadi, apalagi bila si pria tidak setia.
Pendidikan Seksual
Saya pernah menulis beberapa tahun yang lalu tentang pentingnya pendidikan seks yang baik bagi remaja. Pengetahuan yang cukup dan baik akan membuat perlindungan bagi si anak sendiri terhadap kondisi lingkungan pergaulan yang kurang kondusif. Orang tua harus memahami bahwa libido seksual pada remaja sudah meningkat dan perlu dipahami sebagai sesuatu yang alamiah. Orang tua bisa memberikan alternatif kegiatan yang baik untuk menyalurkan energi tersebut kepada hal-hal yang lebih membangun.
Orang tua bisa mengajarkan kepada anaknya tentang apa itu yang dimaksud dengan seks. Orang tua juga tentunya perlu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang alat reproduksi yang sederhana. Inti lainnya adalah pendidikan seks bukanlah pendidikan mengenai cara melakukan hubungan seksual tetapi lebih luas lagi tentang pengenalan sistem reproduksi manusia.
Pihak orang tua yang mempunyai anak perempuan juga perlu lebih hati-hati lagi dalam melihat pergaulan anaknya. Tidak terlalu mengekang dalam pergaulan adalah salah satu hal yang dapat dilakukan agar anak bisa menghargai kebebasan yang diberikan kepadanya. Timbulkan rasa tanggung jawab pada diri anak baik terhadap dirinya sendiri dan orang tua. Kekangan yang terlalu berlebihan malahan akan membuat anak jauh dari orang tua dan membuatnya berontak secara negatif.
Orang tua bisa memberikan tips dalam membina hubungan pasangan dalam berpacaran. Mereka bisa memberitahukan bahwa hubungan seksual bukanlah satu-satunya cara untuk mengungkapkan kasih sayang. Bahaya penularan penyakit seksual harus lebih ditekankan daripada dogma tentang dosa. Semua agama melarang hubungan seksual di luar nikah, namun kenyataan di lapangan mengapa masih banyak saja yang melakukan? Ini sebenarnya sama tentang pengetahuan bahaya merokok tetapi pada kenyataannya perokok makin banyak. Penekanan yang benar tentang kondisi hubungan seksual yang tidak aman dan potensi penyakit menular seksual yang perlu mendapat perhatian lebih.
Semoga dengan cara-cara tersebut, kita dapat melindungi remaja kita dari penularan penyakit menular seksual yang berbahay termasuk HIV-AIDS sekaligus memberikan bekal yang cukup bagi mereka agar mampu bergaul secara bijaksana dengan pasangan dan teman sekelompoknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H