Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mampukah Pasien Gangguan Cemas untuk Mudik?

6 Juli 2015   08:22 Diperbarui: 6 Juli 2015   08:22 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gangguan kecemasan adalah masalah psikiatrik yang paling banyak ditemukan dalam praktek sehari-hari. Gangguan kecemasan sendiri terdiri dari berbagai tipe. Beberapa yang dikenal banyak ditemukan di klinik adalah Gangguan Kecemasan Panik (Panic Disorder), Gangguan Kecemasan Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder), Fobia Social (Social Anxiety Disorder/Social Phobia), dan Gangguan Stres Pasca Trauma.

Masalah kebanyakan pasien gangguan cemas yang masih belum teratasi kebanyakan berhubungan dengan kondisi kambuhnya gejala dalam posisi yang tidak nyaman seperti antrian, macet, ruangan terbuka, dan bertemu dengan orang baru/lebih dituakan. Hal ini tentunya adalah hal yang sering dihadapi sehari-hari dan saat menjelang lebaran adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.

Macet Pemicu Serangan Panik

Kebanyakan pasien gangguan cemas panik sering kali kesulitan dalam mengendalikan serangan panik yang biasa datang saat berada dalam kemacetan lalu lintas. Itulah mengapa pasien sering mengeluhkan tidak mampu berkendara sendirian lagi apalagi di saat macet. Pasien gangguan cemas panik memang sering kali mengalami serangan panik bahkan hampir setiap hari. Pada kasus yang belum ditangani dengan baik pasien biasanya akan menjadi kesulitan untuk mengendarai mobil dan bepergian sendirian. Perasaan takut akan terjadinya serangan kala sendiri dan kekhawatiran tidak beradaya atau meninggal sering dialami pasien.

Pasien gangguan cemas juga banyak yang takut terbang. Walaupun sebelumnya tidak bermasalah dengan terbang sering kali pasien menjadi khawatir terbang dan menolak bepergian dengan pesawat terbang. Tentunya ini juga membuat kesulitan bagi yang ingin bermudik dengan pesawat. 

 

Selain macet biasanya pasien dengan masalah kecemasan juga agak sulit berada di tempat terbuka yang ramai. Hal ini tentunya tidak bisa dihindarkan saat sedang musim libur hari raya seperti Lebaran nanti. Tempat wisata yang ramai bahkan hotel tempat menginap pun akan sangat ramai pada saat makan pagi. Kondisi ini tentunya akan membuat pasien gangguan panik bisa sangat tidak nyaman dan tidak mampu menikmati saat-saat bersama keluarga.

Ada juga pasien yang sering mengalami masalah jika bertemu dengan orang lain apalagi jika orang tersebut lebih tua. Pasien seperti ini biasanya mengalami demam panggung jika berhadapan dengan orang lain yang lebih tinggi kedudukannya. Kasus ini biasanya dijumpai di pasien-pasien yang mengalami gangguan cemas sosial atau dikenal dengan fobia sosial.

Pengobatan Membantu Pasien Cemas

Pasien dengan gangguan kecemasan perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pasien yang mengalami gangguan kecemasan yang berat sampai mengalami masalah yang berkaitan dengan fungsinya sehari-hari perlu mendapatkan pengobatan dari psikiater. Pada awalnya pasien bisa mendapatkan obat untuk mengatasi serangan panik akutnya (yang datang tiba-tiba) selain juga jangan diupakan pengobatan jangka panjang dengan obat antidepresan SSRI.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun