Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ayo Bicara tentang Depresi!

5 Maret 2017   21:39 Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:20 2345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat saya menuliskan artikel ini, saya masih berada di Seoul, Korea Selatan setelah mengikuti seminar dua hari Asian Central Nervous System (ACNS) Summit 2017 yang ke-5.

Acara yang diadakan tiap setahun sekali ini seperti biasa membicarakan tentang perkembangan terbaru di bidang psikiatri, khususnya mengenai gangguan depresi dan gangguan kecemasan. Kali ini topik depresi menjadi bermakna lebih karena tahun ini pun di hari Kesehatan Dunia tanggal 7 April 2017 nanti, tema yang diusung oleh World Health Organization (WHO) adalah Depression: Let's Talk atau bila diterjemahkan menjadi Depresi: Ayo Bicara. 

Pertemuan ACNS Summit 2017 kali ini diikuti oleh lebih dari 6 negara termasuk Indonesia dengan pembicara utama adalah Prof David Sheehan, psikiater dari Amerika Serikat, Prof Toba Oluboka dari Canada dan Prof Peter Zwanzger dari Jerman.

Pembicara utama ini juga ditambah dari pembicara regional dan dari Korea Selatan sendiri. Du hari pembicaraan difokuskan pada topik gangguan depresi dan gangguan cemas terkait dengan epidemiologi, diagnosis, terapi dan hal-hal baru terkait dengan perkembangan tekonologi informasi. 

Pada presentasi awal dikatakan bahwa saat ini dari data tahun 2014 ada sekitar 98,7 juta jiwa yang mengalami gangguan depresi. Depresi sendiri adalah diagnosis gangguan jiwa yang pernah dialami oleh 17% orang di dunia.

WHO di situs resminya mengatakan ada 300 juta jiwa yang pernah dan masih mengalami depresi. Angka kejadian depresi di Asia Tenggara sendiri berkisar 4% dan di Asia Selatan sekitar 8,1%. Angka ini sebenarnya dalam kisaran angka prevalensi depresi di Asia yang berkisar 1,1%-19,9% (Chiu, et al, 2004). 

Gejala depresi sering kali tidak dikenali. Beberapa orang yang kita temui sehari-hari juga sering kali tidak bisa membedakan antara depresi dan gangguan jiwa lainnya.

Gangguan depresi adalah gangguan jiwa yang mempunyai gejala utama penurunan mood (suasana perasaan) dan tidak adanya motivasi/merasa putus asa. Kebanyakan pasien depresi di praktek sehari-hari mengatakan gejala yang dialami adalah kelelahan, insomnia, kecemasan dan tidak adanya motivasi.  

Masalah depresi sering tidak tertangani baik dikarenakan karena terhalang terapinya oleh hal-hal seperti stigma, tidak terdeteksi di praktek sehari-hari, pembiayaan depresi yang tinggi dan terapi yang tidak seragam serta berdasarkan rujukan ilmiah yang jelas.

Masalah menjadi lebih besar karena gangguan depresi bukan hanya berbicara tentang gejala yang disebutkan di atas tetapi adalah masalah bahwa depresi mempengaruhi kualitas hidup orang secara pribadi dan sosial. 

Orang dengan depresi bisa saja mengalami kesembuhan dari gejalanya tetapi selama fungsinya belum kembali seperti sedia kala maka bisa dikatakan kondisi dia belum sembuh benar. Ada 97% pasien depresi sendiri mengatakan adanya gangguan fungsi dalam kehidupannya dan 42% di antaranya dalam kondisi yang berat. Sehingga dikatakan oleh Prof Sheehan bahwa terapi depresi bukan saja untuk menghilangkan gejala depresi tetapi juga memperbaiki fungsi pribadi dan sosial pasien. Ini juga ditunjang dari data klinik bahwa kebanyakan pasien depresi mengalami lebih dulu perbaikan pada gejalanya daripada fungsi pribadinya sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun