Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Orang Stres Kok Makannya Banyak?

7 Mei 2023   13:27 Diperbarui: 8 Mei 2023   12:14 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stres Kok Banyak Makan? (Gambar olahan pribadi dari berbagai sumber)

Orang yang sedang stres, cemas, atau depresi cenderung mencari cara untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang mereka rasakan, dan makanan bisa menjadi salah satu cara yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan ini. 

Ada beberapa alasan mengapa orang yang sedang stres, cemas, atau depresi cenderung makan lebih banyak, terutama makanan yang kalorinya tinggi: 

1. Hormon stres: Ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan, tubuh dapat menghasilkan hormon kortisol yang meningkatkan nafsu makan dan memicu keinginan untuk makan makanan yang kaya akan lemak dan gula. 

2. Rasa nyaman: Makan makanan yang enak dan lezat dapat memberikan rasa nyaman dan memicu pelepasan endorfin di otak yang dapat membantu mengurangi rasa stres dan cemas. 

3. Kebiasaan: Beberapa orang mungkin memiliki kebiasaan makan ketika mereka merasa stres atau cemas, dan ini dapat menjadi pola perilaku yang sulit untuk diubah. 

4. Kurang tidur: Kurang tidur dapat mempengaruhi kadar hormon ghrelin dan leptin dalam tubuh, yang dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat seseorang lebih cenderung makan makanan yang berkalori tinggi. 

5. Perubahan suasana hati: Beberapa orang mungkin merasa bahwa makanan dapat membantu memperbaiki suasana hati mereka ketika mereka merasa sedih atau tertekan. Namun, penting untuk diingat bahwa makanan yang tinggi kalori tidak akan membantu mengurangi stres, kecemasan, atau depresi jangka panjang. Sebaliknya, pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.

Cara Agar Sehat Jiwa Sehat Raga

Jika Anda stres dan menjadi makan yang berlebihan maka sebaiknya berhati-hati. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika Anda mengalami kondisi seperti ini. Beberapa yang saya bagi ini bisa membantu Anda untuk mengatasi kondisi stres Anda dan pola makan yang salah akibat stres tersebut. 

a. Konsumsi makanan yang kaya protein: Konsumsi makanan yang kaya protein seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan telur dapat membantu mengurangi nafsu makan dan meningkatkan pembakaran lemak. 

b. Konsumsi makanan yang kaya serat: Serat dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Konsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi rasa lapar. 

c. Kurangi konsumsi gula dan karbohidrat sederhana: Makan makanan yang kaya gula dan karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang membuat Anda ingin makan terus. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi makanan yang kaya gula dan karbohidrat sederhana dapat membantu mengontrol nafsu makan. 

d. Olahraga teratur:  Olahraga dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. 

e. Tidur yang cukup: Kurang tidur bisa membuat Anda tanpa sadar memakan makanan lebih banyak daripada biasa. Terjaga di malam hari sering kali membuat Anda lapar dan ingin makan kembali. 

f. Berkonsultasi ke profesional: Jika Anda mengalami stres yang berkepanjangan, ada baiknya berkonsultasi ke dokter jiwa atau psikolog untuk membantu Anda mengatasi masalah stres dan menanggulangi dampak makan berlebihan akibat stres tersebut. 

Semoga artikel singkat ini membantu kita semua memahami mengapa kondisi stres bisa memicu makan yang berlebihan. Salam Sehat Jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun