Saat saya menulis artikel ini saya sedang berada di Tokyo, Jepang dalam menghadiri acara The 9th Asian Conference on Aging and Gerontology (AGen 2023) yang dibuat oleh The International Academic Forum (IAFOR) bekerja sama dengan IAFOR Reseacrh Center at Osaka University di Jepang. Saya sendir memberikan presentasi mewakili Departemen Psikiatri FKIK UKRIDA, Jakarta.Â
Seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan teknologi, umur manusia pun semakin panjang. Hal ini semakin memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru tentang jenis kehidupan yang akan kita alami seiring bertambahnya usia.Â
Sementara kemajuan ilmu pengetahuan dan kedokteran meningkatkan umur panjang, teknologi inovatif apa yang muncul untuk menjawab perubahan kebutuhan yang dihadapi oleh dunia yang semakin menua? Untuk inilah para peneliti, ilmuwan, dan advokat berkumpul di Tokyo untuk menghadiri AGen2023 guna mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Jepang merupakan lokasi yang unik bagi para profesional penelitian untuk bertemu dan mengeksplorasi topik penuaan. Jepang memiliki salah satu populasi yang paling cepat menua, yang dikombinasikan dengan angka kelahiran yang menurun, merupakan contoh yang menarik dari transisi demografis yang dihasilkan dari peningkatan umur panjang.Â
Masalah dan tantangan yang dihadapi di Jepang telah meluas ke negara-negara Pasifik lainnya, Eropa, Afrika, dan Amerika karena semua negara mengalami manfaat dari peningkatan umur panjang.Â
Gangguan Jiwa di Usia LanjutÂ
Semakin bertambah usia, kemungkinan orang untuk mengalami gangguan kejiwaan menjadi lebih dominan. Berbagai penelitian mengatakan bahwa orang lanjut usia (lansia) memiliki kemungkinan mengalami depresi sampai dua kali lipat daripada populasi non lansia.Â
Usia lansia pun secara internasional dipatok sekitar 65 tahun ke atas namun di Indonesia masih di sekitar 60 tahun ke atas. Kondisi gangguan jiwa semakin besar kejadiannya jika orang lansia itu menderita penyakit medis yang lama dan berlangsung bertahun-tahun (kronis).Â
Pada acara AGen 2023 ini saya memberikan presentasi terkait gangguan penglihatan khususnya penurunan penglihatan pada usia lanjut yang menghasilkan masalah gangguan jiwa seperti depresi dan gangguan cemas pada pasien. Presentasi ini dibuat dari dua kasus yang saya ambil dari praktek sehari-hariÂ
Penurunan Penglihatan Picu Gejala Kejiwaan
Beberapa penelitian telah melaporkan peningkatan prevalensi gangguan kejiwaan di antara pasien glaukoma salah satu masalah gangguan penglihatan yang cukup banyak terjadi pada lansia.Â