Saat saya menuliskan artikel ini saya baru saja menghadiri secara virtual/online European Congress of Psychiatry yang diselenggarakan oleh European Psychiatry Association sejak 4 Juli 2020 sampai 7 Juli 2020 nanti.Â
Salah satu yang ingin saya tuliskan di sini adalah ketika saya menanyakan saat sesi "Meet The Expert" bersama Prof. Norman Sartorius dengan tema Leadership of Mental Health Teams in Community Mental Health Areas dan bersama Prof. Cuijpers dengan tema Psychological and Combined Treatment of Depression.Â
Pertanyaan saya terkait dengan perubahan layanan psikiatri semasa pandemi Covid-19 ini. Kita mengetahui bahwa pelayanan kesehatan di layanan kesehatan baik primer di puskesmas dan sekunder di rumah sakit telah mengalami perubahan yang nyata di masa pandemi ini.Â
Di awal pandemi, banyak perhimpunan dokter spesialis tidak menyarankan pasien untuk datang ke rumah sakit jika tidak sangat perlu sekali karena rumah sakit merupakan tempat yang dianggap berbahaya dan rentan penularan virus covid-19.Â
Belakangan kemudian pasien disarankan untuk melakukan layanan konsultasi online atau dikenal dengan telemedisin yang awalnya dikenal dengan berbagai macam aplikasi namun akhirnya dibawa ke pelayanan di rumah sakit.Â
Saya sendiri melakukan layanan konsultasi online khusus untuk pasien lama yang stabil dan bisa menggunakan teknologi pendukung serta tidak mengalami masalah pendengaran atau penglihatan yang mengganggu jalannya konsultasi.Â
Perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa Indonesia (PDSKJI) sendiri menyarankan untuk melakukan konsultasi online namun hanya terbatas untuk pasien lama bukan pasien baru.Â
Hambatan dan Tantangan Konsultasi di Masa Pandemi
Dalam perjalanannya ternyata konsultasi langsung dan konsultasi online di masa pandemi ini mengalami berbagai kendala yang akan saya paparkan dalam artikel ini.Â
Salah satu kendala yang terkait konsultasi langsung adalah waktu konsultasi yang dikurangi. PDSKJI dalam surat edarannya memaparkan bahwa sebaiknya psikiater membatasi waktu konsultasinya paling lama 15 menit dalam masa pandemi ini. Kontak erat seperti salaman juga dihindari.Â