Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Takut Kalajengking? Anda Mungkin Alami Gangguan Jiwa!

4 Mei 2018   08:26 Diperbarui: 4 Mei 2018   08:37 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sains.kompas.com

Orang yang mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap kalajengking bisa dikategorikan mengalami gangguan jiwa yang dinamakan Fobia Spesifik. Biasanya orang yang ketakutan terhadap sesuatu yang spesifik seperti kalajengking atau binatang spesifik lainnya akan mengalami gejala-gejala seperti serangan panik ketika dia tidak mampu menghindari sumber ketakutannya.

Pada dasarnya orang yang mengalami fobia spesifik terhadap apapun akan menghindari untuk melihat, bersentuhan bahkan membayangkan benda yang dia takuti. Jika dia tidak mampu menghindarinya maka biasanya akan terjadi gejala-gejala kecemasan akut seperti jantung berdebar, sesak nafas, keluar keringat dingin, kepala seperti ringan hingga bisa mengalami penurunan tekanan darah sampai pingsan. Paling sering pasien akan mengalami serangan panik atau reaksi histerikal yang biasanya sering membuat pasien tidak bisa mengendalikan diri.

Orang dengan fobia spesifik seperti ini biasanya tidak banyak yang berobat ke psikiater atau psikolog. Mereka kebanyakan akan menghindari saja kondisi yang bisa memicu fobianya. Jika kondisi yang bisa memicu fobianya adalah sesuatu yang umum dan sering dihadapi misalnya ada yang takut nasi, buah jeruk atau hal umum lainnya, maka biasanya orang tersebut akan berobat. 

Salah satu teknik yang biasanya dilakukan adalah dengan melakukan desensitisasi atau exposure therapy. Namun demikian terapi ini biasanya akan diawali dengan teknik relaksasi atau juga terkadang memerlukan pengobatan dengan obat antidepresan dan atau anticemas agar saat respon cemasnya datang, pasien tidak mengalaminya secara berlebihan. Semoga informasi singkat ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun