Kita mungkin pernah berpikir mengapa stres yang sama bisa memberikan respons yang berbeda untuk setiap orang. Jika seorang pasien mengatakan bahwa bosnya adalah sumber stres dia, saya kadang bertanya berapa banyak Si Bos punya anak buah. Dan berapa banyak di antara anak buah Si Bos yang juga mengalami stres seperti pasien? Biasanya pasien akan merenung dan menjawab tidak semua memiliki respons seperti dirinya.Â
Stres bisa merupakan suatu respons yang membuat kita lebih baik. Ketika dihadapkan dengan suatu masalah, stres akan membuat kita lebih berpikir dan berusaha keluar dari masalah tersebut. Itulah yang dinamakan mekanisme adaptasi diri terhadap stres. Saat pemicu stres hilang, diharapkan respons adaptasi stres kita juga menghilang. Respons adaptasi adalah suatu cara untuk menjaga keseimbangan diri kita.Â
Lalu bagaimana bisa stres yang sama menimbulkan respons yang beda di tiap orang? Banyak faktor yang mempengaruhi. Selain faktor genetik bawaan, kepribadian dan proses belajar, lingkungan pendukung juga membedakan respons stres seseorang.
Pertama, ada orang yang memang terlahir memiliki kemampuan daya tahan stres yang baik. Hal itu terlihat sejak kecil bagaimana individu tersebut merespons kondisi stres sehari-hari. Kedua, pola asuh orang tua membuat perbedaan ciri kepribadian yang biasanya mencapai matang di usia 18 tahun. Walaupun dipengaruhi faktor bawaan juga, pola asuh orang tua sangat memengaruhi cara si anak untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan dan stres di sekelilingnya. Faktor lainnya adalah lingkungan pendukung. Jika sekiranya lingkungan cukup mendukung maka biasanya respons stres seseorang juga akan lebih mudah daripada tidak ada faktor pendukung sama sekali.
Di sinilah perbedaan akan menghasilkan perbedaan dalam cara adaptasi individu juga terhadap stres. Semoga ulasan sedikit ini bermanfaat. Intinya jangan pernah lelah untuk belajar beradaptasi terhadap lingkungan di sekitar kita dan kemungkinan pemicu stres yang mengelilinginya.
Salam Sehat Jiwa (Twitter: @mbahndi)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H