Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Psikosomatik: Gangguan Jiwa Paling Sering

14 Oktober 2011   03:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh : Dr.Andri,SpKJ

Kemarin (13/10/2011) telah diadakan seminar untuk para dokter lulusan baru di FK UKRIDA dengan tema "Common Mental Health in Primary Care : Diagnosis and Treatment". Pada kesempatan ini saya mengetengahkan presentasi tentang Gangguan Psikosomatik di Pelayanan Primer, Bagaimana Diagnosis dan Tatalaksana awalnya.

Topik ini saya angkat karena pada berbagai kepustakaan, keluhan psikosomatik merupakan keluhan yang paling banyak dialami oleh pasien-pasien yang datang ke pelayanan primer. Pasien yang datang ke dokter dengan keluhan fisik ternyata 19.7-22% mengalami gangguan somatisasi yang seringkali mengganggu pasien dan kualitas hidupnya.

Gangguan psikosomatik dalam bahasa kedokteran jiwa lebih dikenal dengan sebutan Gangguan Somatisasi sebagai bagian dari payung diagnosis Gangguan Somatoform. Gejala yang paling khas dari gangguan Somatisasi adalah banyaknya keluhan yang terjadi di berbagai organ terutama lambung, otot, dan paling sering mengalami keluhan nyeri. Gejala ini biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan untuk mendapatkan diagnosis tetap sebagai suatu Gangguan Somatisasi.Pasien dengan keluhan seperti ini biasanya akan berpindah-pindah dokter karena "penyakitnya" tidak sembuh-sembuh.

Namun ternyata pada prakteknya diagnosis Gangguan Somatisasi jarang bisa ditetapkan pada pasien dengan keluhan-keluhan psikosomatik. Kebanyakan keluhan psikosomatik-nya hanya beberapa saja atau hanya fokus di salah satu gejala seperti jantung berdebar, sesak napas dan tidak nyaman di daerah dada. Lain kali pasien ada yang mengeluh lebih banyak keluhan lambungnya daripada yang lain. Kasus-kasus seperti ini yang lebih banyak terlihat di Klinik daripada yang benar-benar sebagai gangguan somatisasi. Survey yang dilakukan di Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera kepada pasien-pasien yang datang dengan keluhan psikosomatik, ternyata lebih dari 50% di antaranya, diagnosis dasarnya adalah Gangguan Cemas Panik.

Untuk itulah peran dokter umum di pelayanan primer sangat penting dalam mendiagnosis keluhan-keluhan psikosomatik pada pasiennya. Pandangan seorang dokter terhadap pasien seharusnya menyeluruh dan berpikir dengan konsep biopsikososial. Pendekatan biospikososial ini yang akan melihat pasien secara menyeluruh bukan hanya keluhan fisiknya saja tetapi juga apakah keluhan itu terkait juga dengan jiwa dan lingkungan sosialnya. Pada dasarnya semua penyakit pasti memiliki pendekatan biospikososial karena manusia memang makhluk biopsikososial.

Pada akhirnya tujuan dari seminar ini adalah agar kemampuan dokter-dokter umum khususnya yang akan berpraktek nanti akan lebih terasah dalam mendiagnosis kondisi keluhan psikosomatik yang sebenarnya sangat sering didapatkan pada pasien-pasien yang datang ke pelayanan primer dengan keluhan fisik.

Salam Sehat Jiwa


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun