Mohon tunggu...
Psikologi Pedia
Psikologi Pedia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/i

Cakrawala Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kesejahteraan Pendidikan Warga Lapas dengan Ilmu Psikologi

13 Desember 2022   14:25 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Khoirunnisa Muthia_2221220045

Dalam proses pembelajaran warga lapas mendapatkan pengalaman yang mengarahpada kesejahteraan subjektif, kesejahteraan dapat meningkatkan kretivitas dan pemikiran seseorang menjadi berbeda, tidak hanya itu akan lebih baik dalambekerjayang multitasking, sistematis serta penuh atensi. Sehingga seseorang dengan kesejahteraan subjektif yang baik dalam bekerja hendak mempunyai perbandinganyang unik serta dapat menuntaskan bermacam tugas secara sistematis serta terencana. 

Sebagian penemuan kunci timbul bahwa program kesejahteraan sangat dihargai sertaberakibat positif untuk seorang. Kesejahteraan meningkatkan karir yang produktif, meningkatkan hubungan sosial yang lebih baik, menemukan kesehatan, dan ketahanan pertumbuhan pasca trauma. Sehingga orang yang memiliki kesejahteraansubjektif dapat meningkatkan priduktivitas dalam hidupnya. Siapapun yang terbukti melakukan kesalahan atau pelanggaran hukumdapat dikenakan sanksi dalam bentuk pertanggung jawaban atas perbuatan yang ia lakukan.

Sanksi yang diberikan kepada narapidana adalah dengan melakukan pembinaan di lembaga pemasyarakataan. Salah satu pelayanan yang dapat diberikan kepada narapidana adalah pendidikan, karena setiap orang mempunyai hak untuk medapatkanpendidikan yang layak. Pembelajaran pemasyarakatan dapat lewat jalan pembelajaran nonformal, ialah" program pembelajaran kesetaraan" atau Paket A setara SD/ MI, Paket BsetaraSLTP/ MI, serta Paket C setara SLTA/ MAN. 

Pembelajaran kesetaraan dirancangbuat orang- orang yang mempunyai keadaan spesial, semacam aspek ekonomi( kurang sanggup), geografis( pedalaman), sosial( pengangguran, anak jalanan, serta penjahat), ataupun aspek lainnya( Kintamani, 2012). Dikala menempuh hukuman, tidak tidak sering narapidana yang diputus sekolah karena keterbatasan. Untuk itu, narapidana yang putus sekolah diikutsertakan dalam ketimpangan pembelajaran. 

Narapidana yang sedang menjalani hukuman memiliki keterbatasan secara fisik, sosial, maupun psikologis. Vuk(2017) dan Wooldredge(1999) melakukan penelitianbahwa kurangnya kondisi kesejahteraan subjektif pada narapidana, yang mengalami kekurangan kepuasan hidup, kebahagiaan dan kurangnya kemandirian, emosi marahdan depresi kerap sekali muncul dalam kehidupan narapidana. 

Narapidana yang menempuh penahanan hadapi banyak emosi serta temperamen negatif; perihal ini perlu diminimalisir dengan membangkitkan emosi positif( kebahagiaan) dengan membagikan narapidana aktivitas positif serta pengalaman berharga supaya narapidana tidak gampang marah serta bisa memperbaiki diri. Ketidak sehatan mental dapat dirasakan oleh seluruh orang tidak terkecuali narapidana, terlebih narapidana yang hidup dalam kamar hunian dalamwaktu yanglumayan lama, bisa beberapa tahun, kadang- kadang hingga puluhan tahun apalagi seumur hidup. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan semangat narapidanaadalah makna hidup. Makna Hidup adalah individu yang menghargai keberadaannya, dianggap penting, dianggap berharga, Karena dapat memberikan arti khusus, yaituarti hidup, membuat orang berarti dan berharga.

Selain faktor kebermaknaan hidup, faktor yang diasumsikan berhubungan dengankesehatan mental narapidana adalah dukungan sosial keluarga. Moh Fikri Tanzil Mustaqin, Dkk(2022) mengatakan bahwa penyelengaraan pendidikan di lapas merupakan upaya pemenuhan hak dan kewajiban dalammembinanarapidana untuk mendapatkan pembinaan, pendidikan, dan pengajaran. Dengan adanya pendidikan kesetaraan di lapas membuat para narapidana belajar bagaimana cara agar memahami kehidupan dan membawa dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Menurut Campbell (dalam McDowell & Newel, 1996, p. 177), kesejahteraan mental adalah keadaan individu yang terbebas dari tekanan mental. Distres adalah keadaansakit fisik dan psikologis. Merupakan salah satu indikator utama kesehatan mental. Tekanan emosional dan kesejahteraan dapat dipengaruhi oleh ketahanan sosial, lingkungan, dan mental dalam menghadapi kecemasan dan depresi. 

Hubungan antara kesehatan mental dan depresi atau masalah kesehatan mental Lain adalah bahwa efek psikologis negatif yang dialami individu menghambat pengembangan diri dan menerima situasi apa adanya menyebabkan dia pingsan. Itumungkin. untuk membuat hidupnya lebih baik darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun