Mohon tunggu...
Putri Maharani
Putri Maharani Mohon Tunggu... -

selalu berusaha menjadi lebih baik, dan terus memperbaiki diri dengan ilmu, dan berkarya agar bermanfaat bagi orang lain. Karya yang menginspirasi. Allahu akbar!

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Biar Memori Lengket

6 Oktober 2014   13:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar Memori Tahan Lama

Ingatan (memory) adalah peny8impanan informasi atau pengalaman seiring dengan berjalannya waktu. Ingatan terjadi melalui tiga proses penting: encoding (pemasukan), storage (peyimpanan), dan retrieval (pengambilan). Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam ingatan, berupa pengkodean atas rangsangan yang diterima. Semakin khas kode yang diberikan dan semakin sering diulang-ulang, maka semakin baik pula ingatan yang dihasilkan. Penyimpanan adalah proses menyimpan seiring dengan berjalannya waktu. Dan retrieval merupakan proses mengambil informasi dari penyimpanan.

Bagaimana agar ingatan bisa bertahan lama? Jawabannya adalah pada proses encoding. Seberapa besar kita berupaya agar ingatan tersebut bertahan lama, di situlah penting kita untuk mengetahui apa saja sih yang membuat proses encoding itu dapat berjalan baik?

Atensi. Atensi selektif terjadi ketika kita memfokuskan pada aspek tertentu dari pengalaman dan mengabaikan yang lain. Coba deh ingat-ingat apa yang sedang kalian lakukan satu pekan yang lalu pada jam yang sama? Atau dua pekan yang lalu di jam yang sama? Apakah kalian berhasil mengingatnya? Jika tidak, itu bisa jadi karena memang kalian tidak menganggap aktivitas tersebut sebagai sesuatu yang penting, sehingga dibiarkan berlalu begitu saja. Yap, itulah memory. Kita tidak akan mengingat dengan baik sesuatu yang kita tidak sungguh-sungguh memberikan perhatian terhadapnya.

Tingkat pemrosesan. Nah,ingatan juga akan meningkat ketika kita melakukan asosiasi terhadap rangsangan dan menggunakan pemrosesan dalam.contohnya nih, kita barusan kenalan dengan seseorang yang ternyata memiliki nama yang sama dengan nama adik kita. Maka lebih mudah bukan untuk mengingat namanya? Why? Yap, tentu saja karena kita tidak mungkin dong lupa dengan nama saudara kita sendiri, biidznillah. Tanpa asosiasi seperti itu, mudah sekali bagi kita untuk mengingat-ingat nama orang.

Elaborasi. Elaborasi adalah keluasan pemrosesan pada setiap tingkat. Saat kita berusaha mengingat suatu konsep, kita akan lebih mudah memahami dengan contoh-contoh dibandingkan dengan sekedar definisinya saja. Iya kan? Perumpamaan-perumpaan lebih memudahkan kita dalam memahami dan mengingat dibandingkan sekedar kata-kata saja. Contohnya, saat berusaha mengingat konsep kestabilan susunan atom cis lebih rendah dibandingkan kdengan susunan trans. Why? Karena energi pada cis lebih tinggi, sedangkan trans lebih rendah. Energi yang lebih rendah itu cooling down; dan energi yang cooling down itu lebih stabil. Seseorang juga pasti lebih suka orang yang lebih lemah lembut. Jika dikaitkan dengan hadits, Allah mencintai orang yang kuat, yaitu orang yang kuat menahan amarahnya. Orang yang kuat menahan amarahnya energinya lebih rendah, sama seperti susunan cis sehingga lebih stabil. Yap. Maasyaa Allah benar-benar menunjukkan kebesaran Allah. Berhubung saya bukan orang kimia, jadi silahkan dikoreksi jika ternyata ada kesalahan.

Imajinasi. Ingatan akan semakin kuat dan khas dengan adanya proses imajinasi. Contohnya nih, lebih mudah bagi saya untuk mengingat apa yang disampaikan guru saya jika saya juga mengingat cara beliau menyampaikan. Jadi yang saya ingat tidak sekedar materi yang beliau sampaikan saja, namun juga gaya beliau menyampaikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun