Teori-teori Lupa
Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya lupa. Lupa adalah hilangnya informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang. Lalu mengapa lupa bisa terjadi ya? Ada empat penjelasan utama penyebab terjadinya lupa.
Kerusakan jejak / failure to encode / decay / pembusukan / pemudaran
Lupa terjadi karena lamanya jangka dari proses encoding/pemasukan memori menuju proses retrieval/penarikan. Kerusakan informasi secara spontan seiring waktu dikarenakan kerusakan dalam jalur-jalur memori karena kurangnya penggunaan informasi terkait. Peterson dan Peterson (1959) menemukan bahwa semakin lama penundaan antara pengodean dan penarikan maka semakin besar kerusakannya. Contoh dari kasus ini yaitu saatkita berusaha lagi memasak setelah lamaaa sekali tidak memasak. Di awal-awal mulai memasak lagi kita akan kesulitan mengingat-ingat bagaimana ya cara memulainya? Bumbunya apa saja ya? Atau seperti saat mau ujian, kita ingat betul kalau dulu saat diterangkan kita dengan mudah memahami materi itu. Tapi karena jangka yang panjang kita tidak pernah mengulang apa yang kita pelajari, jadinya ya apanya yang mau di-recall dalam ingatan kita. Itu dia, kunci biar tetap ingat: asah terus pedangmu. Yap, seperti pedang, memori ini harus terus diasah. Biar memorinya tidak tumpul. Sayang dong, pedang yangawal mulanya tajam akan kesulitan menebang pohon karena ternyata saat digunakan menebang ia sudah tumpul karena tidak pernah diasah dan tidak sungguh-sungguh saat proses menebang pohon itu. Sebaliknya, saat kita punya pedang tumpul, tapi kita rajin mengasahnya tiap hari. Walhasil, biidznillah, pohon tersebut nggak susah untuk ditebang dengan sebab kerja keras dan persiapan sebelumnya. Jadi nggak salah dong kalau ada yang mengumpamakan, jika kita mempunyai waktu 10 jam untuk menebang pohon, maka 8 jam akan dihabiskan untuk mengasah pedangnya. Yap, harus dengan persiapan.
Kegagalan Konsolidasi / consolidation failure / gangguan penyimpanan
Adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace), yang berakibat pada terbentuknya memori-memori yang tidak sempurna, yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai ‘kelupaan’ (Solso).Lupa terjadi karena kerusakan/deteriorasi psikologis/sebab-sebab organis, seperti: amnesia, penyakit alzheimer, atau usia tua. Dalam kasus ini, STM bekerja dengan normal, namun terjadi gangguan informasi pada saat pemindahan STM menuju LTM. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia bisa disebabkan oleh penyakit seperti: alzheimer dan aindrom korsakoff; bisa juga oleh cedera traumatik di otak (traumatic brain injury). Ada dua jenis amnesia, amnesia retrogade dan amnesia anterograde. Amnesia retrogade, penderita tidak mampu mengingat masa lalu dan dapat membentuk membentuk memori baru. Sementara Amnesia anterograde, penderita dapat mengingat masa lalu dan tidak mampu membentuk memori baru.
Percampuran / inferensi
Adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa. Informasi yang baru bersaing dengan memori lama sehingga mengakibatkan lupa. Ada tiga bentuk percampuran: retroaktif, proaktif, dan keluaran. Percampuran retroaktif: lebih mudah mengingat memori yang baru dan susah mengingat memori lama. Contohnya saja saat kita sudah terbiasa dengan jadwal kuliah kita yang baru. Saat orang bertanya, hari senin 2 semester yang lalu, ada jadwal mata kuliah apa? Kemungkinan besar kita tidak begitu baik mengingatnya. Contoh lainnya, di awal-awal mengendarai sepeda motor, motor yang bisa kita kendarai adalah motor kopling. Begitu terbiasa naik motor matic, eh tiba-tiba kok jadi bingung ya awalnya seperti apa? Selanjutnya, Percampuran proaktif: lebih mudah mengingat memori yang lama dan susah mengingat informasi yang baru. Contohnya: semisal kita terbiasa kuliah jam 9. Jika kita ingin parkir di dekat kelas, saat itu parkiran ramai sekali sehingga kita harus memarkirkan motor di tempat sepi yang sedikit jauh dari kelas. Suatu hari, jam kuliah dimajukan jam 7. Saat itu, parkiran di dekat kelas masih sepi sehingga motornya diparkir di dekat kelas. Nah, selesai kuliah, saat mau pulang, bisa saja kita mendatangi tempat parkir yang lebih jauh dari kelas, di tempat parkir motor yang kita terbiasa memarkir motor di situ. Setelah sampai di sana dan tidak mememukan motor, barulah tersadar bahwa motornya diparkir di dekat kelas. Percampuran keluaran: terjadi ketika tindakan untuk mencoba menarik informasi mencampuri ingatan tentang informasi lain, karena penarikan memori menghabiskan ruang dalam memori jangka pendek.
Kegagalan penarikan / retrieval failure
Adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory cue) yang diperlukan bagi memori tersebut. Semakin unik dan khas isyarat dari memori yang kita simpan, maka semakin mudah kita mengambil ingatan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H