Mohon tunggu...
Nadia Indah
Nadia Indah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Nadia Indah Permatasari, M.Psi., Psikolog (Praktik Mandiri "Praktik Psikolog Nadia")

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Membantu Orang Lain dengan Masalah Kesehatan Mental Sesuai dengan Kemampuan Kita

1 September 2023   10:17 Diperbarui: 2 September 2023   03:17 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membantu orang lain (Sumber kiwis via parapuan.co)

Membantu Orang Lain Dengan Masalah Kesehatan Mental Sesuai Dengan Kemampuan Kita

By: Nadia Indah.P, M.Psi.,Psikolog

Di sekitar kita, mungkin kita banyak melihat orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mental. Saat orang yang memiliki masalah kesehatan mental tersebut adalah orang-orang yang kita kenal dekat, seperti teman, pasangan, sahabat, saudara, kakak, adik, atau yang lainnya, maka sangatlah wajar muncul perasaan atau keinginan dari kita untuk membantu mereka. 

Keinginan untuk membantu ini muncul karena keperdulian dan afeksi yang kita miliki untuk mereka. Kita tidak ingin melihat mereka terus menerus dalam kondisi yang tidak baik.

Bantuan yang bisa dan biasa kita berikan adalah dengan hadirnya kita untuk mereka. Bisa jadi kita hadir untuk menemani agar mereka tidak merasa sendirian, mendengarkan curhat, memberikan saran atau solusi, menghibur, menyemangati ataupun memberikan support dengan berbagai bentuk lainnya.

Membantu orang lain yang memiliki masalah kesehatan mental adalah hal yang sangat baik untuk kita lakukan. Bantuan yang kita berikan bisa jadi dapat memberikan dampak positif bagi orang lain tersebut yang memang membutuhkannya. 

Dalam memberikan bantuan, ada hal penting yang perlu kita ingat, yaitu saat membantu orang lain, kita juga harus mempertimbangkan kemampuan dan kesanggupan diri kita. 

Penting bagi kita untuk mengetahui kemampuan diri dan sampai dimana kesanggupan kita, agar dalam memberikan bantuan kita juga tidak kemudian memaksakan diri melebihi apa yang kita bisa lakukan dan berikan. Saat kita merasa orang lain tersebut membutuhkan bantuan yang lebih dari yang kita bisa berikan, maka kita perlu menyadari dan mengakui hal tersebut.

Saat kita merasa tidak sanggup membantu orang lain yang memiliki masalah kesehatan mental, karena sudah diluar kemampuan kita, maka bantuan dan saran terbaik yang bisa kita berikan pada orang lain tersebut adalah untuk datang dan meminta bantuan pada profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.

Analoginya adalah seperti seseorang mengalami luka sobek yang dalam dan perlu dijahit. Kita yang bukan tenaga medis tentunya tidak bisa menawarkan bantuan untuk menjahitkan luka tersebut. Kita tidak memiliki kemampuan atau keahlian untuk menjahit luka. 

Kita juga tidak bisa hanya menawarkan hansaplast saja dan berharap luka tadi akan sembuh. Bantuan terbaik yang bisa kita berikan adalah mengarahkan orang tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan professional medis yang dapat menjahit dan mengobati luka tersebut dengan layak.

Hal yang sama dengan kesehatan mental. Saat orang lain butuh curhat, support, masukan atau saran yang memang masih mampu kita lakukan, maka berikanlah. Namun jika kebutuhan terkait kesehatan mentalnya memang dirasa cukup berat dan kita tidak lagi mampu membantu, maka sarankanlah orang tersebut untuk mendapat bantuan professional.

Kita bisa belajar mengenali tanda-tanda bila kita merasa kita sudah tidak sanggup atau merasa masalah yang dimiliki orang lain tersebut terlalu berat untuk kita. Saat merasakan tanda-tanda tersebut mucul, jangan ragu, segeralah mencari cara terbaik untuk menyarankan orang tersebut menemui profesional kesehatan mental.

Saat kita tidak sanggup, tapi memaksakan diri, maka sama saja kita tidak membantu orang lain tersebut dengan selayaknya dan kemungkinan kondisinya untuk membaik juga akan menjadi lebih kecil. Kita sendiri juga akan beresiko mengalami gangguan kesehatan mental karena menanggung hal yang diluar kemampuan/keahlian kita.

Menangani seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental berat/serius membutuhkan keahlian khusus yang memang hanya dimiliki oleh tenaga profesional kesehatan mental. Jika tidak memiliki keahlian tersebut dan memaksakan diri menangani maka dipastikan hasilnya akan sama-sama negatif baik bagi yang mendapatkan ataupun memberikan bantuan.

Jadi kita bisa menyarankan atau memfasilitasi orang lain untuk ke psikolog atau ke psikiater, saat kita merasa mereka memang membutuhkannya. Dengan menyarankan orang tersebut mendapat bantuan professional kesehatan mental, berarti kita sudah berusaha memberikan bantuan terbaik dengan cara terbaik yang kita bisa.

Kita juga sudah jujur apa adanya mengenai kemampuan/kesanggupan kita sampai dimana, untuk membantu orang tersebut dengan masalah kesehatan mentalnya. Sekaligus kita tetap bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan mental kita sendiri dengan baik.

Referensi Bacaan: 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun