Saat ini, sudah terhitung hampir dua tahun sejak awal munculnya pandemi Covid 19 yang sedang terjadi di dunia tak terkecuali negara Indonesia menimbulkan adanya dampak bagi berbagai sektor terutama pada sektor pendidikan. Maka dari itu Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ((LP2M) menghasilkan suatu inovasi untuk menyelenggarakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Back To Village III, dimana konsep kegiatan KKN ini dilaksanakan di kampung halaman masing masing. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam memutus rantai penyebaran virus. Lokasi kegiatan KKN BTV III kali ini terletak di Kencong yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur yang terletak kurang lebih 45 km kearah barat dari kota Jember.
Khususnya terkait dengan program KKN yang saya ambil kali ini yaitu mengenai literasi, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk belajar dirumah dan meniadakan sementara pembelajaran tatap muka. Hal ini tentu tidak mudah bagi pihak sekolah, para guru dan murid, bahkan para orang tua karena mereka harus beradaptasi agar dapat tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar yang tidak seperti biasanya. Tujuan pembelajaran berbasis online ini sebenarnya adalah untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar agar tetap berjalan meski tanpa bertatap muka secara langsung. Akan tetapi masih terdapat banyak kendala dalam penerapan pembelajaran berbasis online ini, terlebih di SDN Kencong 01 yang notabene nya merupakan sekolah yang terletak jauh dari daerah kota.
Setelah dilakukan observasi terhadap sasaran, yaitu siswa kelas 3 serta wali kelas SDN Kencong 01, beberapa kendala dan permasalahan yang ditemukan antara lain masih butuh adaptasi terhadap pembelajaran online, baik dari pihak guru atau wali kelas maupun dari pihak siswa. Selain itu semenjak tidak dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, saat ini kemampuan literasi siswa bisa dikatakan masih tergolong rendah, yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu siswa cenderung lebih tertarik menggunakan media sosial dan game daripada membaca buku dan belajar.
Rendahnya minat baca tersebut dapat mengakibatkan turunnya kemampuan kognitif dan intelektual siswa, selain itu dikarenakan saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, membuat siswa jenuh belajar dirumah. Di tengah banyaknya keterbatasan serta hambatan yang ada ketika kegiatan proses belajar mengajar secara daring, proses belajar ini harus tetap dilakukan secara efektif. Kegiatan proses belajar mengajar harus menggabungkan kekuatan beberapa elemen yang ada seperti guru, siswa, serta orang tua siswa.
Program Cerdas Literasi, Siswa Berprestasi (Aksi Literasi Cilik di Masa Pandemi Covid-19) ini merupakan suatu program literasi yang disusun atau dicanangkan untuk mengatasi permasalahan literasi siswa di desa Kencong, khususnya SDN Kencong 01. Dengan program ini, siswa dapat memaknai arti literasi melalui kegiatan kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan, dengan harapan selain membuat proses belajar menjadi menyenangkan bagi siswa, program ini juga diharapkan dapat membantu para guru dan orang tua siswa dalam menyesuaikan metode pembelajaran menjadi lebih efektif kedepannya.
Program ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya storytelling, dongeng literasi, program one child one book, pohon literasi, pelatihan google classroom, edukasi menulis melalui pengisian form daily activity, serta pengadaan lomba literasi bagi siswa. Sehingga diharapkan melalui program ini, baik guru maupun siswa dapat memaknai dan mengaplikasikan arti literasi melalui kegiatan kegiatan yang menyenangkan serta dapat menyesuaikan proses pembelajaran melalui media pembelajaran terbaru sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif kedepannya.