Mohon tunggu...
Pryo Adi Lukito
Pryo Adi Lukito Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Yang ingin menjadikan menulis sebagai kegemaran, hobi, dan kreasi. Yang ingin menuangkan pikiran-pikran serta ide dan harapan melalui tulisan. Saya Luki, lengkapnya Pryo Adi Lukito, putra kelahiran Samarinda 200291 yang dilahirkan dari orang tua asli Jawa dan dibesarkan mulai usia 4 tahun di Jakarta Selatan, sekarang bermukim di Bogor untuk melanjutkan studi di IPB-Agronomi & Hortikultura. Senang bermain, bernyanyi, bersilaturrahim, ber-trevelling, bercanda, dan bercerita. Tidak senang dengan ketidakjujuran, keluh kesahan, dan kepesimisan. Bangga dengan orang yang tak punya secara materi namun kaya secara harapan, cita-cita, cinta dlm keluarga, dan berbudi baik. Mari berteman dengan saya. Mari belajar bersama. Salam Persabahatan ^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Timbang Benar Resikonya

7 Maret 2013   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opini hanya satu intinya, ingin mengkritisi anak-anak muda. Saya juga masih tergolong anak muda, dan saya pun layak mengingat benar isi dari tulisan opini ini.

Salah satu ciri khas anak muda adalah keinginannya yang sangat besar, baik keinginan untuk menggapai sesuatu maupun keinginan untuk mencoba-coba sesuatu yang baru. Semua anak muda mengalami hal ini, atau dari segi negatifnya dapat sedikit meleset menjadi keingina yg terlalu menggebu-gebu. Satu sisi bertindak demikian sangat lah bagus, memiliki obsesi yg besar untuk mencapai suatu hal ata tujua tertentu. Semisalnya, anak muda yg ingin mempunyai band yg dapat terkenal dan sukses dengan ini. Si anak muda akan banyak memfokuskan segala pikiran dan usahanya untuk terus berlatih, berkumpul bersama teman satu band, dan sangat bersemangat. Akibatnya, si ana muda hanya merasa hidupnya adalah fokus untuk satu tujuan itu, segala hal yg menghambatnya dpt saja dia singkirkan dengan segera. Mungkin jika dibenturkan dengan jadwal belajar, maka dia akan mentolerasi jadwal belajarnya semata-mata untuk berlatih band. Begitu sedikit contohnya.

Padahal, masih sanga banyak apa-apa yg harus kita pikirkan, terutama resiko setiap apa yg aka kita jalani. Jangan sampai apa yg sudah kita jalani/tekuni slm ini blm sepenuhnya atau bahkan blm sama sekali kita tahu resikonya untuk diri kita depan seperti apa, untuk keluarga, teman2 kita seperti apa???

Mungkin anak muda juga masih minim sekali pengalaman. Karena sadar atau tidak pengalaman memeng guru yg mujarab bagi hidup kita, dengan pengalaman kita meresakan/melakukan langsung setiap resiko yg kita terima dari sebuah aktivitas. Semisal, kalau kita belajar mengendarai motor di jalan aspal maka kita akan tahu bagaimana licinnya jalan aspal saat berkendara ketika hujan, mudahnya berkendara dengan kecepatan yg tinggi. Sedangkan, pengalama yg berbeda akan dialami oleh orang yg belajar berkendara motor di jalan yang ditutup tanah serta bergelombang. Pengalaman yg didapatkan adl pengalaman menghindari lubang2 sambil motornya berjalan, melintasi jalan lumpur yg licin saat hujan dan setelahnya, dan berkendara dengan hati-hati. Jelas dua pengalaman yg berbeda dengan resiko yg berbeda pula. Dari contoh sederhana itu penulis ingin menggambarkan bahwa satu kegiatan yg sama bisa menimbulkan atau memiliki berbagai resiko. Bijak sekali bila ada anak muda yg matang timbang-menimbang resiko tiap keputusan yg ia buat.

Penulis mengajak semua pembaca untuk lebih gemar lagi mengembangkan diri (meningkatkan kapasitas dan memperbarui kapabilitas). Terkhusus anak-anak muda sekalian, kita tinggalkan saja sifat pemuda konvensional yg amat melekat, sangat dinamis dan penuh keinginan kuat, namun sedikit yg banyak melihat/menimbang setiap resikonya. Kita kombinasikan keinginan yg menggebu dengan matangnya pertimbangan kita akan setiap resiko, agar slalu dapat kita mengoreksi diri dari setiap tujuan-tujuan yg tdk tercapai dan kesalahan-kesalahan yg kita buat.

Selamat berjuang wahai anak muda :)

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun