Mohon tunggu...
Pryanka Ramadini
Pryanka Ramadini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

✨Berbagi pengalaman yang dikemas menjadi sebuah karya tulisan, adalah pilihan saya untuk mengembangkan bakat dan menebarkan manfaat dari dahsyatnya sebuah Ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tujuan Tanpa Target Tidak akan Terwujud! Ini Dia Cara Menentukan Target dengan Metode SMART

20 Juni 2021   16:20 Diperbarui: 20 Juni 2021   16:22 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Daily Prompt: Specific

Apakah memiliki tujuan atau cita-cita adalah hal yang penting untuk kehidupan? Jawabannya iya, sangat amat penting. Memiliki tujuan hidup berarti membuat kamu tahu dengan jelas, untuk apa hidup di dunia? akan melakukan hal bermanfaat apa saja? Pertanyaan itu akan kamu dapati setelah memiliki target. Target adalah salah satu faktor penting dalam menggapai mimpi.

Bahkan perusahaan besar pun pasti memiliki target, untuk memajukan bisnisnya. Target pada perusahaan akan mempermudah dalam hal evaluasi dan mengembangkan keunikan ataupun kecanggihan bisnis tersebut, demi mencapai tujuan perusahaan. Maka dari itu "bapak manajemen modern," Peter Drucker, membuat metode SMART ini untuk  menentukan target. Berikut point-point yang ada dan terbentuk pada metode SMART

1. Specific

Ilustrasi: Daily Prompt: Specific
Ilustrasi: Daily Prompt: Specific
Target yang kamu pikirkan haruslah spesifik. Untuk bisa membawamu lebih berpikir lagi, alasan kenapa memilih target tersebut? caranya adalah dengan menjadikannya spesifik. Target yang spesifik juga akan jauh lebih jelas. Sehingga prosesnya dari ke hari dapat dipantau.

Jadi kamu harus mempunyai kemampuan dalam meng-spesifikasi targetmu. Contoh kecilnya seperti ini, "saya ingin menjadi penyanyi." Sebutkan, ingin menjadi penyanyi apa? karena jenis penyanyi ada banyak. Misalnya, "saya ingin menjadi penyanyi jazz."

Jika memang ingin menjadi penyanyi yang ahli di berbagai genre musik, maka sebutkan, "saya ingin menjadi penyanyi yang ahli di beberapa genre seperti, jazz, pop, dangdut dan rock."

2. Measurable

Ilustrasi: https://www.seekpng.com
Ilustrasi: https://www.seekpng.com
Target yang kamu tentukan harus dan wajib dapat diukur menggunakan angka. Dengan adanya angka, maka akan semakin jelas bagaimana cara untuk menyelesaikan target itu.

Contohnya, "tahun ini saya ingin menjadi penyanyi jazz." Tidak ada angka sama sekali di dalam target tersebut, sehingga membuat mu bingung, dan kesusahan untuk menyelesaikannya.

Jika diubah menjadi, "tahun ini aku akan latihan vokal, kursus mandiri sebanyak 8 pertemuan dalam 1 bulan, dan dengan jangka waktu 6 bulan. Lalu di 6 bulan berikutnya aku akan mengikuti lomba menyanyi jazz setidaknya 1 lomba untuk 1 bulan. Sehingga bisa memiliki minimal 6 portofolio menyanyi jazz." 

Dengan kuantifikasi, akan jauh lebih memudahkan mu dalam mengevaluasi target pribadi. Mengetahui dan memahami dengan jelas perjalananmu.

3. Achieveable

Ilustrasi: https://designyoursuccess.com
Ilustrasi: https://designyoursuccess.com
Tentunya membuat target harus achieveable, pasti dapat diraih. Bagaimana caranya agar tahu target tersebut dapat diraih atau tidak? Caranya gampang, ukur kemampuanmu dengan target yang sudah kamu tetapkan. Jika target tersebut masih dalam jangkauan dan batas kemampuanmu, maka pasti 1000% target tersebut akan terwujudkan.

Jangan pernah merasa karena ingin mengikuti trend, maka kamu mengambil keputusan untuk membuat target yang jauh diluar jangkauanmu. Bukan tidak boleh bermimpi tinggi, tapi nikmati prosesnya sesuai dengan keadaanmu saat ini, maksimalkan agar kemampuanmu bisa terus di upgrade, dan semakin naik level.

4. Realistic

Ilustrasi: https://www.thebreeze.co.nz/home.html
Ilustrasi: https://www.thebreeze.co.nz/home.html
Agar mimpimu tidak hanya sekadar menjadi 'mimpi' yang tak tahu kapan bangunnya, maka target yang kamu tentukan harus berupa hal yang nyata adanya, bukan sekadar imajinasi atau angan-angan belaka.

Contohnya, "aku ingin menjadi penyanyi seperti Fa Mulan". Jika diubah menjadi, "aku ingin menjadi penyanyi profesional seperti Vanessa Williams." Maka jauh lebih realistis bukan? Sangat terlihat jelas perbedaannya, Fa Mulan adalah sebuah karakter dari disney, sedangkan Vanessa Williams adalah penyanyi jazz legendaris, asli di kehidupan nyata. Sehingga pasti bisa untuk dijadikan panutan atau inspirasi dalam berkarir.

5. Timely

Ilustrasi: https://cultureboleh.com
Ilustrasi: https://cultureboleh.com
Target haruslah memiliki batasan waktu, "deadline." Dengan adanya batasan waktu, maka akan ada rasa "khawatir" jika tidak menyegerakan target tersebut. Sehingga deadline akan membuat target itu menjadi tepat waktu. Jika kamu tidak membuat batasan waktu selama membuat target, itulah alasan mengapa kamu suka mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikan. Menganggapnya terlalu santai, padahal target tidak pernah menunggu waktu. Waktu terus berjalan, tidak akan bisa menunggu mu bermalas-malasan.

Jadi, memang banyak orang yang bisa memiliki tujuan, berharap, mempunyai mimpi akan suatu hal. Tetapi tidak banyak yang bisa dan pandai menentukan target. Padahal target adalah first think first yang harus ada bersama mimpimu. Dengan adanya target, kamu akan semakin dekat untuk menggapai tujuan dan mimpi-mimpi dalam hidup. Dengan cara ini pula kamu bisa mengevaluasi mimpi yang telah kamu rancang. Jika mimpi mu keluar jalur, maka target lah yang akan membawa mimpi itu untuk sesuai jalur.

Yuk, mulai tentukan targetmu melalui metode SMART dari Peter Drucker. Jangan ditunda-tunda lagi yah, karna mimpimu harus diwujudkan. Semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun