Pernahkah kita bertanya, mengapa harus melihat dan mendengar hal yang baik-baik ? mengapa seseorang dilarang melihat dan mendengarkan hal-hal buruk ? nah, dalam artikel ini kita akan coba mengupas terkait alasan atau jawaban dari pertanyaan tersebut dari sudut pandang atau perspektif yang berbeda.Bila selama ini, hal tersebut lebih cenderung dibahas dari perspektif agama dan sosial, maka sekarang kita akan menggunakan perspektif neuroscience atau disiplin ilmu yang mempelajari tentang sistem saraf manusia. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada sistem saraf manusia, neuron dan neurotransmitter, anatomi otak dan fungsinya, serta hubungan antara otak dengan kognisi (kemampuan berpikir
A. SISTEM SARAF
Seperti yang kita ketahui, sistem saraf memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Karena semua aktivitas dan ucapan manusia dikendalikan oleh sistem saraf. Sehingga, apabila terdapat salah satu sistem saraf yang terganggu bisa berpotensi mengurangi fungsi atau kinerja anggota tubuh manusia. Dalam menjalankan fungsinya, sistem saraf harus dilengkapi dengan 3 komponen penting yang berfungsi dengan baik. Ketiga komponen tersebut meliputi reseptor, efektor, dan pengantar impuls(rangsangan).
Reseptor yaitu bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk mengenali berbagai rangsangan yang diterima oleh tubuh manusia. Rangsangan tersebut bisa berasal dari dalam maupun luar tubuh manusia. Adapun yang berperan sebagai reseptor yaitu panca indera manusia, dengan cara melihat, mendengara, dan seterusnya.Â
Efektor yaitu bagian dari sitem saraf yang berfungsi untuk menanggapi atau merespon semua rangsangan yang diterima oleh tubuh. Contoh mekanisme kerja efektor yaitu, ketika seorang anak melihat mainan, kemudian ia mengambilnya menggunakan tangan sesuai perintah sel saraf pusat yang terdapat di dalam otak. Adapun yang berperan sebagai efektor dalam contoh tersebut yaitu sel saraf yang terdapat di tangan. Pengantar impuls atau rangsangan yaitu saraf. Secara umum, sistem saraf manusia memiliki beberapa fungsi penting bagi manusia. Diantaranya yaitu mengoordinasikan organ tubuh serta menerima dan merepspon rangsangan
B. NEURON DAN NEUROTRANSMITTER.
Sistem saraf manusia terdiri dari urat saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron inilah yang menjalankan peran untuk mengantarkan rangsangan dari reseptor hingga sampai ke efektor. Neuron dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya. Berdasarkan struktur, neuron terdiri dari neuron multipolar, neuron bipolar, neuron unipolar. Neuron multipolar merupakan sel saraf terbanyak yang terdapat di dalam tubuh manusia. contoh sel saraf multipolar yaitu sel saraf motorik yang berasal dari sum-sum tulang belakang. Neuron bipolarmerupakan sel saraf yang terdapat di dalam retina mata, epitel olfaktori hidung dan koklea telainga. Neuron unipolarmerupakan sel saraf yang memiliki satu akson yang bercabang.
Sedangkan, apabila ditinjau dari segi fungsi, neuron terdiri dari sel saraf sensorik (afferent), sel saraf motorik (efferent), dan sel saraf konektor (association). Sel saraf sensorik berfungsi untuk mengantarkan rangsangan yang telah diterima oleh reseptor atau panca indera ke saraf pusat yang terdapat di dalam otak dan sum-sum tulang belakang.Sel saraf motorikberfungsi untuk mengantarkan rangsangan atau impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan tubuh. Sel saraf konektor berfungsi untuk mengoordinasikan sel saraf sensorik dengan neuron motorik. Nah, ternyata antar satu sel saraf atau neuron memiliki fungsi yang berkesinambungan ya. Jadi, dari sini kita memahami bahwa apapun yang kita lihat atau dengarkan, ternyata disalurkan sel saraf sensorik ke otak tepatnya sel saraf pusat duu untuk diolah. Setelah menghasilkan suatu keputusan atau proses pengolahan selesai, selanjutnya sel saraf motorik mengambil peran. Peran sel saraf motorik yaitu mengantarkan hasil keputusan yang dari saraf pusat ke otot. Lalu, sel saraf konektor mengoordinasikan antara sel saraf sensorik dengan neuron motorik. Oh ya, dalam menjalankan fungsinya neuron tidak bisa bergerak sendiri. Nah, yang memiliki peran untuk membantu kinerja neuron yaitu neurotransmitter. Neurotransmitter merupakan senyawa kimia yang terdapat dalam tubuh manusia yang bertugas untuk mengantarkan rangsangan dari satu sel sarf ke neuron sasaran.Neuron atau sel saraf sasaran terletak di otot dan berbagai kelenjar. Secara umum, neurotrasnmitter memiliki fungsi penting dalam membantu kinerja orga tubuh manusia. Hal tersebut sebagaimana yang dilansir dalam https://www.sehatq.com/artikel/neurotransmitter-adalah-pembawa-pesan-dalam-tubuh bahwa neurotransmitter berfungsi untuk membantu proses pernapasan, pencernaaaan, konsentrasi, gerakan otot, dan siklus pengaturan tidur.
Selain itu, di dalam tulisan tersebut juga dipaparkan beberapa jenis neurotransmitter yang akrab di telinga masyrakat. Jenis-jenis neurotransmitter tersebut yaitu :
a. Asetilkolin,berperan dalam fungsi otak, daya ingat manusia, kontraksi otot, merangsang aktivitas beberapa hormon, dan mengendalikan detak jantung.
b. Dopamin dikenal dengan neurotransmitter rasa senang. Dopamin memiliki peran untuk membantu daya ingat, prilaku dan ketika mempelajarises sesuatu.
c. Endorfin berfungsi sebagai tameng untuk mencegah rasa sakit.
d. Oksitosin berfungsi untuk mengenali lingkungan, menjalin ikatan batin, dan reproduksi seksual.
e. Serotonin berfungsi untuk mengatur suasana hati seseorang. Selain itu, juga mengatur nafsu makan dan siklus tidur seseorang.
f. Adrenalin berfungsi untuk membantu otak dalam mengambil keputusan.
Nah, itulah beberapa yang neurotransmitter yang selama ini sering kita dengar. Ternyata, memiliki beragam fungsi yang begitu penting, ya! Selanjutnya, kita akan mengupas sedikit tentang otak, sebuah organ kecil namun penting.
3. ANATOMI OTAK
Pada umumnya otak manusia memiliki berat 1,5 kg yang memiliki kontribusi dalam kecerdasan, kreativitas, emosi, memori dan lainnya. Otak manusia terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian otan tersebut disebut dengan anatomi. Mengapa anatomi otak menarik untuk dibahas ? karena, kita bisa mengetahui fungsi setiap bagian otak, mampu mendeteksi apabila terjadi gangguan yang berkaitan dengan otak, serta dapat memaksimalkan kinerja setiap bagian otak. Dalam https://doktersehat.com/otak/ dijeaskan mengenai bagian-bagian otak serta fungsinya sebagai berikut :
a. Cerebrum (otak besar) terdiri dari otak kanan dan kiri. Cerebrum berfungsi dalam proses penglihatan, pendengaran, ucapan dan emosi.
b. Cerebellum (Otak Kecil) berfungsi dalam mengoordinasikan postur, keseimbangan, bicara, aktivitas otot, dan sistem motorik.
c. Brainstem ( Batang otak) berfungsi dalam proses pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan proses penting lainnya.
d. Otak kanan berfungsi dalam penalaran emosional, seni visual, sinyal motorik, dan sensorik tubuh sisi kiri.
e. Otak kiri berfungsi untuk menalar perhitungan analitis dan proses sinyal motorik serta sensorik tubuh bagian kanan. Bagi orang kidal, otak kiri berperan 50% pada kemampuan bahasanya.
d. Otak Tengah berfungsi dalam kontrol mta, keseimbangan, pendengaran dan ekspresi wajah.
Bagian-bagian otak tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut :
- Korpus Kalosum berfungsi untuk menghubungkan kedua sisi otak besar.
- Lobus Frontal, berfungsi untuk penalaran, emosi, dan pergerakan.
- Lobus Parietal berfugsi untuk mengerti hubungan antar satu objek dengan objek lain, mengenali sentuhan dan rasa sakit.
- Lobus Oksipital berfungsi dalam pemrosesan infromasi visual
- Lobus Temporalis berfungsi dalam pemrosesan memori, penciuman, bahasa, pengenalan wajah, dan emosoi.
- Medua oblongata berfungsi sebagai pentrol sistem pernapasan
- Pos berfungsi sebagai sensor analisis
- Siste Limbik berfungsi sebagai kontrol emosi
- Thalamus berfungsi dalam mengintegrasikan semua sinyal sensorik dan sum-sum tulang belakang dan sistem limbik.
- Hipothalamus berfungsi dalam mengatur suhu badan, rasa haus, kesimbangan cairan, produksi hormon dan nafsu makan.
- Hipokampus berfungsi untuk membantu manusia dalam mengingat informasi baru.
- Basal Ganglia berfungsi pada koordinasi pergerakan manusia.
4. HUBUNGAN OTAK DAN KOGNISI
Dari uraian di atas, kita bisa mengetahui bahwa otak dan kognisi merupakan satu kesatuan. Kognisi merupakan keyakinan seseorang yang diperoleh dari pengetahuan atau hasil dari proses berpikir tentang sesuatu. Proses tersebut meliputi memperoleh penegtahuan dan memanipulasinya melalui aktivitas mengingat, menganalisis,memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Nah, seperti yang yang telah kita bahas, bahwa proses kognisi berkaitan erat dengan otak dan fungsinya. Selanjutnya, proses tersebut berpengaruh terhadap perilaku manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H