Bagi yang belum tahu, tidak hanya lewat Parasite (2019), Bong Joon-ho juga layak mendapatkan apresiasi penuh lewat karya lawasnya, Snowpiercer (2013).
Dalam usaha mengatasi pemanasan global, sekelompok ilmuan melepaskan teknologi yang dinamai CW-7 ke atmosfer.
Siapa sangka, langkah tersebut membuat bumi dilanda bencana es. Seluruh dunia menjadi beku. Bumi tidak lagi mampu mendukung daya untuk hidup, baik bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Ajaibnya, ada sekelompok orang yang berhasil selamat dari bencana itu. Mereka bertahan hidup di dalam kereta dengan teknologi canggih dengan mesin gerak "abadi".
Selama kurang lebih dua puluh tahun, sekelompok manusia itu hidup di dalam gerbong kereta untuk menghindari cuaca ekstrem di luar yang begitu mematikan.
Cerita bermula ketika gerombolan tentara yang memelihara keamanan kereta, masuk dan menghitung jumlah seluruh penghuni gerbong paling belakang untuk memantau jumlah populasi.
Gerbong itu adalah tempat yang dihuni oleh penumpang gelap, orang-orang tanpa tiket yang menyusup masuk untuk menyelamatkan diri naik ke dalam kereta pada masa awal bencana es melanda bumi. Penghuni gerbong belakang merupakan kelas terbawah dari penumpang kereta.
Mereka sering mengalami kekerasan bila membangkang perintah tentara.
Diberi makan hanya dengan agar-agar setiap hari.
Ruang tinggal mereka sempit karena harus berbagi ruang dengan banyak orang lainnya. Mereka bahkan hampir tidak pernah mandi karena persediaan air yang sangat terbatas.
Orang-orang di sana digambarkan sangat lusuh, kotor, bau, dan berantakan.