Mohon tunggu...
.
. Mohon Tunggu... Administrasi - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tetty: JETRO Jepang Siap Investasi di Minsel

23 Januari 2014   02:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13904196521980595332

[caption id="attachment_317589" align="aligncenter" width="300" caption="Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE saat Foto Bersama para Investor JETRO Jepang di Restorant Puncak Manado Rabu (22/01) kemarin"][/caption]

DILIRIK INVESTOR JEPANG .............

JETRO SIAP INVESTASI MINSEL ............

AMURANG- Kekayaan alam yang dimiliki wilayah kabupaten Minahasa Selatan, diam-diam ternyata telah menjadi perhatian serius dari pemerintah Jepang. Ingin bukti ?. Rabu (22/01) kemarin, investor asal Jepang,  Tosihihiro Nakano dari  Jepang External Trade Organization (JETRO),  Welly L. Mantjoro dari Marumo Co.LTD dan Moriyasu Oshige dari Marumo Inc, Shigero Mantjoro dan DR. WL Mantjoro MSc dari Nichindo Manado Suisan mengunjungi kabupaten Berdikari Cepat, untuk berinvestasi di Minahasa Selatan.

Rombongan investor ini disambut baik oleh Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE didampingi kepala SKPD di ruangan Bappeda Minsel kemudian melakukan pertemuan kembali di kawasan Restoran Puncak Manado setelah investor melakukan kunjungan lapangan. Menurut Tosihihiro Nakano dari JETRO, kedatangan mereka di Minsel untuk berinvestasi di wilayah ini. Karena, pemerintah Jepang berkeinginan untuk investasi di Asia Tenggara seperti Philipina, Vietnam dan Indonesia. "Pemerintah Jepang memang sudah memutuskan untuk berinvestasi di Asia Tenggara termasuk Indonesia secara umum, secara khusus Minsel Sulawesi Utara," ungkap Nakano.

Dikatakan Nakano, bahwa 70% Ikan Kayu yang ada di Jepang berasal dari Sulawesi Utara termasuk Minsel sendiri. Dan produk Jepang ini telah diterima di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bahkan saat ini Singapura Airlines telah menawarkan ikan Nichindo Suisan untuk menjadi makanan para penumpang di pesawat. Dan itu bisa diambil dari Minsel Amurang tanpa harus ke Jepang.

Bahkan, lanjut Nakano dan Moriyasu Oshige dari Marumo Inc, bahwa pihak Jepang tertarik untuk membangun perusahaan bumbu penyedap rasa kayak AJINOMOTO. "Kami tertarik untuk mengembangkan pengolahan rumput laut atau Ikan Kayu yang namanya DASI atau Ikan Kayu yang diekstrak, menjadi bentuk lain "Hanacasuno" atau penyedap rasa," urai Nakano dan Moriyasu.

Hanya saja, Nakano dan Moriyasu memintah kejelasan mengenai RTRW Minsel dan kebijakan Bupati untuk rencana pembangunan ini. Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE langsung menanggapi pertanyaan para investor Jepang itu.  Menurut Paruntu, pada prinsipnya Pemkab Minsel tetap Welcome bagi Investor. Hanya saja, investor harus ikut aturan yang berlaku di daerah ini. Termasuk RTRW dan persyaratan administrasi lainnya.

Istri tercinta Caleg Deprov Sulut dari Partai Golkar Dapil Minsel-Mitra Kristovorus Deky Palinggi, SE ini member jaminan, bahwa pihak SKPD tidak akan mempersulit proses pengurusan administrasi, asalkan sesuai aturan yang ada di daerah. "Kalau ikut aturan pasti jalannya mudah. Dan kalau memang prosesnya mudah, tidak ada alasan SKPD mempersulit prosesnya," ujar Paruntu.

Disisi lain Tetty sapaan akrab Bupati Minsel bermohon agar JETRO juga memasarkan kekayaan Minsel di Jepang seperti potensi unggulan Agropolitan Modoinding Minsela, Minapolitan, rumput laut dan keunggulan lainnya. Dan Tetty juga mengajak para ilmuan Jepang untuk melakukan penelitian bahkan feasibility study di Minsel agar bisa mengenal lebih dekat potensi-potensi yang ada di wilayah Minahasa Selatan. (humas_minsel)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun