Mohon tunggu...
Miss Props
Miss Props Mohon Tunggu... -

Just share info about Properti !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Mudah Merumahkan MBR

4 Januari 2012   03:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir Lima tahun sudah program pembangunan 1.000 tower rusunami diluncurkan pemerintah. Namun hingga saat ini, pembangunan rusunami yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat memiliki hunian yang layak tersebut, semakin tidak jelas. Parahnya lagi, rusunami yang sudah dibangunpun bisa dikatakan tidak tepat sasaran. Alih-alih dijual kepada pengguna langsung, proyek tersebut malah diburu oleh kalangan investor ataupun kalangan menengah atas untuk dijadikan rumah ke dua.

Di sisi lain, pengembang-pun enggan untuk membangun hunian bagi MBR ini, karena dianggap tidak menguntungkan. Alhasil program yang dicanangkan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sejak April 2007 silam tersebut, kini mati suri.

Menurut Fauzi Buldan, Praktisi dan Konsultan Properti, persoalan dari program rusunami bukan hanya terjadi sebelum pembangunannya saja, tapi setelah dibangunpun rusunami masih bermasalah.  “Tak heran, bangunan rusunami yang sudah ada saat inipun banyak yang mubazir dan tidak dihuni.  Dengan kata lain konsep pengembangan pemukiman untuk rakyat masih sangat jauh dari harapan, sehingga masyarakat MBR belum dapat menikmati program pemerintah tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Fauzi yang juga Direktur Utama PT Tribina Wahana Cipta ini mengatakan, program yang digulirkan pemerintah melalui Kemenpera ini dirasakan belum menyentuh rakyat secara komprehensif. “Hal ini dapat mengakibatkan semakin sulitnya masyarakat MBR untuk memiliki tempat tinggal, sehingga berdampak pada sulitnya memenuhi backlog perumahan yang saat ini mencapai 13,6 juta unit,” imbuhnya.

Mestinya ungkap Fauzi, pemerintah tidak hanya sekedar memikirkan pembangunan fisiknya saja, namun harus concernmensosialisasikan budaya tinggal di rusunami. “Tidak mudah memang merumahkan MBR. Banyak instrumen lain yang mesti diperhatikan, seperti posisi rusunami, infrastruktur, basis ekonomi, dan lainnya. Selain itu, peran Pemerintah Daerah (Pemda) juga sangat menentukan suksesnya pembangunan rusunami tersebut,” tandasnya. ZH

Sumber: PropertyKita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun