Besar kemungkinan Anda akan berhubungan dengan agen properti berbahasa asing ketika berinvestasi di luar negeri. Karena beli properti tidak seperti beli gadget, yang dengan mudahnya bisa diganti-ganti, memilih agen properti di luar negeri harus sangat hati-hati.
Kita bisa mencari agen-agen properti di luar negeri lewat Internet. Sebagai contoh, orang asing dapat mencari agen properti di Indonesia di sebuah situs web, bahkan bisa mencari agen-agen yang bisa berbahasa Inggris atau Mandarin.
Satu pertanyaan yang harus Anda kemukakan kepada agen properti di luar negeri: "Pernahkah Anda menjual properti ke orang asing?" Jika agen properti itu belum pernah berurusan dengan pembeli asing, sebaiknya cari agen properti lain. Pembeli asing akan menanyakan banyak hal yang biasanya sudah diketahui pembeli lokal. Kemudian, masih ada dokumen-dokumen khusus yang harus dipersiapkan. Semuanya itu butuh waktu dan tenaga. Anda tak mau jadi kelinci percobaan, bukan?
Agen properti akan mengajukan beberapa pertanyaan dasar seperti berikut ini.
- Berapa dana yang Anda miliki?
- Apa tipe rumahnya?
- Investasi atau ditinggali?
Pertanyaan ketiga ini penting, khususnya ketika Anda akan meminjam uang. Aturannya beda bagi orang yang ingin berinvestasi atau orang yang mencari tempat tinggal. Di Amerika Serikat, ada badan yang menawarkan jasa membantu Anda mendapatkan pinjaman. Sama seperti agen properti, Anda harus mencari badan yang pernah membantu orang asing mendapatkan pinjaman.
Anda juga harus siap-siap berhadapan dengan dokumen-dokumen berbahasa asing. Anda bisa saja mendapatkan versi bahasa Indonesia, tapi itu berarti harus ada uang lebih yang dikeluarkan. Di AS, kalau Anda beli di kota-kota kecil, bahkan sangat sulit mencari penerjemah. Belum lagi, dokumen yang harus diterjemahkan adalah bahasa hukum.
Kalau Anda membeli rumah di negara yang hukumnya kuat, Anda boleh merasa aman karena dilindungi undang-undang. Jika Anda tidak mendapatkan hak seperti yang tertera dalam kontrak, maka Anda bisa menuntut secara hukum. Pekerjaan Anda akan semakin banyak ketika membeli di negara yang hukumnya sangat mudah ditelikung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H