Tidak pernah ada polarisasi dunia sepakbola professional sepanjang sejarah yang sebegitu kuatnya selain apa yang terjadi pada Cristiano Ronaldo (CR7) dan Lionel Messi (LM10) dalam hampir 1 dekade ini.
Dengan karakter yang bertolak belakang dan skema permainan menuju pencetakan gol yang sama, CR7 dan LM10 telah “memunguti” penyebaran perhatian satu per satu dan pembagian dunia menjadi hanya dua di belakang mereka.
Memang, mungkin secara kolektif belum ada prestasi signifikan mereka dalam tataran sepakbola di luar bayaran professional dalam kompetisi antar negara. Meski begitu pengaruh itu tetap ada. Timnas sepakbola Spanyol, sebagai gabungan dari Barcelona dan Real Madrid, tim yang dibela oleh CR7 dan LM10, sangatlah dominan dalam kompetisi sepakbola antar negara. Timnas Jerman hadir sebagai katalisator dari 2 kekuatan pengaruh CR7 dan LM10 di luar lapangan dari sisi pengkarakteran mental yang berbeda. Dan atas karakter mental yang berbeda itu, tim bintang professional jerman, Bayern Muenchen, terkadang masuk memanfaatkan perhatian yang terpecah itu dengan kekuatan sendiri.
Pengaruh itu tampak pada statistik tim partisipan finalis liga Champions UEFA selama 7 tahun terakhir yang jika tidak menampilkan salah satu dari tim yang diwakili CR7 atau LM10, menampilkan Bayern Muenchen.
Baik LM10 maupun CR7 belum menampakkan tanda-tanda penurunan kesuperioritasan di tim Sepakbola Professional sampai detik ini.
Meski begitu fase itu pasti datang.
Dan mungkin puncak dari down hill itu akan terjadi diawali tahun ini.
Semifinalis liga champions tahun ini tidak dipungkiri adalah salah satu komposisi semifinal terbaik yang pernah ada. Keempat tim, kecuali Real Madrid memimpin kompetisi liga negaranya, yang juga mungkin negara dengan kompetisi-kompetisi terbaik di dunia. Real Madrid bergelut dengan hegomoni superiornya persaingan antara CR7 dan LM10 di liga spanyol yang untuk sementara dipegang oleh Barcelona.
Juventus hadir kembali di Eropa dan mungkin akan kembali ke level tertingginya dengan karakternya yang segar, seperti dekade-dekade sebelumnya, setelah ditenggelamkan oleh Inter yang didominasi kompatriot LM10 di Timnas Argentina dalam kompetisi Italia, dalam 1 dekade atau 1 windu terakhir. Yang mungkin akan membangkitkan kekuatan-kekuatan segar lain dimasa yang akan datang di luar polarisasi CR7 an LM10.
Dan sebelum memasuki masa penurunan dari CR7 dan LM10, adalah sangat menyedihkan ketika polarisasi itu tidak pernah menemukan kompromi yang menyatukan keduanya.
Kita sering menemukan legenda-legenda sepakbola yang bermain untuk satu kesebelasan yang sama. Termasuk misalnya, CR7 pernah 1 Tim dengan misalnya Kaka ketika berada di Real Madrid, yang begitu superior sebelumnya di dunia, tapi tengah berada di fase yang dijalaninya sekarang, akan layaknya LM10 dengan Ronaldinho. Atau misalnya Zidane dengan Ronaldo (brasil) , Van Basten dengan Jean Pierre Papin di Milan dengan type yang sebenarnya tidak setara.
Dan legenda-legenda dan maestro sepakbola sebelumnya tidak pernah berada dalam level kompetisi yang sebegitu jelas, tajam dan berbeda dan setara antara CR7 dan LM10.
Bahkan Maradona dan Pele yang selalu dibandingkan sebagai pesepakbola terbaik tidak berada pada masa emas yang sama. Meski karakter keduanya adalah dapat dibandingkan sesungguhnya antara CR7 dan LM 10.Pele dan Maradona tidak pernah mungkin akan pernah berada dalam satu tim yang sama.
Memikirkan hal itu, adalah hal yang sangat indah, jika setidaknya kita akhirnya bisa melihat LM10 dan CR7 dalam satu tim yang sama pada masa yang masih termasuk masa puncaknya seperti sekarang.
Masuk ke dalam tim impian yang sama sudah sering dilakukan orang dan diimpikan orang. Seperti misalnya tim impian tahunan FIFA, Tapi memikirkan bagaimana perputaran regenarasi dan “romantis” nya jika itu benar-benar terjadi pada masa puncak mereka masih jarang dilakukan.
Momennya adalah di masa sekarang ini, ketika terdapat komposisi semifinalis Liga Championa UEFA. Mereka yang masih berada di bawah bayang-bayang, mutualis dan tidak bersignifikan satu sama lain tapi saling memanfaatkan serta mereka yang akan mengisi posisi “kebintangan” selanjutnya dapat berada pada tim CR7 dan LM10 saat ini. Berikut susunannya. Dengan tim seperti ini, ketika terjadi lipatan waktu yang menghubungkan tim –tim terbaik manapun yang benar-benar ada, tim ini pasti akan mampu mengalahkannya. Atau setidaknya menampilkan penampilan dan permainan yang menghibur imajinasi saat ini.
Formasi : 4-2-3-1
Benchwarmer eleven : Suarez, Robben, Bale, Iniesta , Vidal, Schweinsteiger, Alaba, Kroos, Alba, Pepe & Cassilas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H