Radioaktivitas adalah fenomena fisika yang melibatkan pelepasan radiasi dari inti atom yang tidak stabil. Fenomena ini telah menjadi subjek penelitian yang mendalam sejak penemuan radioaktivitas pada akhir abad ke-19. Artikel ini akan membahas penemuan radioaktif, struktur inti atom dan radioisotop, penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang, serta pengaruh radiasi terhadap makhluk hidup.
- Penemuan Radioaktif
Penemuan radioaktivitas dimulai dengan Marie Curie dan suaminya, Pierre Curie, yang pada tahun 1898 mengidentifikasi unsur-unsur radioaktif seperti radium dan polonium. Mereka menemukan bahwa unsur-unsur ini memancarkan radiasi tanpa memerlukan sumber eksternal. Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman lebih lanjut tentang struktur atom dan interaksi nuklir. Sebelumnya, Henri Becquerel juga telah melakukan eksperimen dengan uranium dan menemukan bahwa mineral uranium dapat memancarkan radiasi, yang kemudian menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut oleh Curie.
- Inti Atom dan Radioisotop
- Struktur Inti Atom
Inti atom terdiri dari proton (partikel bermuatan positif) dan neutron (partikel netral), yang bersama-sama disebut nukleon. Jumlah proton dalam inti menentukan identitas unsur, sementara jumlah neutron mempengaruhi stabilitas inti. Ketika perbandingan antara neutron dan proton tidak seimbang, inti menjadi tidak stabil dan dapat mengalami peluruhan radioaktif.
- Radioisotop
Radioisotop adalah isotop dari suatu unsur yang tidak stabil dan dapat memancarkan radiasi saat bertransisi menuju bentuk yang lebih stabil. Contoh umum dari radioisotop meliputi:
- Karbon-14 (C-14) : Digunakan dalam penentuan usia fosil.
- Iodin-131 (I-131) : Digunakan dalam diagnosis dan terapi penyakit tiroid.
- Kobalt-60 (Co-60) : Digunakan dalam terapi radiasi untuk pengobatan kanker.
- Penggunaan Radioisotop
Radioisotop memiliki berbagai aplikasi di berbagai bidang, termasuk kedokteran, industri, pertanian, dan penelitian ilmiah.
1. Dalam Bidang Kedokteran
Radioisotop memainkan peran penting dalam diagnosis dan terapi medis:
- Diagnosis : Radioisotop seperti Technetium-99m digunakan dalam pemindaian organ untuk mendeteksi kelainan seperti kanker atau gangguan jantung. Isotop ini dipancarkan ke dalam tubuh pasien dan sinar gamma yang dihasilkan dapat dideteksi untuk membuat gambar organ.