Jika suatu hari nanti dia tidak menjadi milikku jangan biarkan terlalu lama aku bersamanya sekarang aku takut, aku tahu gimana sakitnya ketika kita mengharapkan sesuatu menjadi milik kita ternyata  milik orang lain.
Aku sangat berharap dia orang terakhir yang engkau titipkan untuk saya, orang yang akan menemaniku sampai maut menjemputku saya terlalu lelah jika harus mencari yang lain lagi. Aku sudah mulai mencintainya, aku selalu berharap dia adalah jawaban dari doa-doaku selama ini, orang terbaik orang yang engkau pilihkan untuk saya dari sekian banyak manusia yang engkau ciptakan dibumi ini.
Tapi saya takut tuhan, saya takut dia tidak bisa menerima saya apa adannya, takut tidak bisa menerima masalah laluku, takut tidak menerima fakta tentang keluargaku. Jika dia bukan milikku jangan biarkan saya semakin mencintainya, saya juga tidak mau menahannya untuk pergi dalam hidupku, ambilah sebelum saya benar-benar mencintainya.
Tuhan engkau masih ingatkan permintaanku dalam doa selama ini, aku mohon apapun yang terjadi, kapanpun dan siapapun tolong jadikan itu landasan untuk memilihkan imam yang pantas dan mau menerima segala kekuranganku. Keinginanku hanya satu saya ingin hidup bersama orang yang bisa membimbing saya menuju jalan yang engkau ridhoi untuk masuk surga dan bertemu dengan engkau disana.Â
Tuhan, saya tidak akan pernah mengizinkan diriku mencintai seseorang melebihi rasa cintaku kepadamu, aku berharap engkau juga tidak bosan mencintaiku seutuhnya dan tidak akan membiarkanku jatuh ditangan yang salahÂ
Tuhan, Kuserahkah segala sesuatu yang menyangkut hidupku kepada engkau tanpa terkecuali.Â
Bersambung......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H