Mahasiswa Universitas Jember kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui program Promahadesa. Salah satu kelompok yang berhasil terpilih pada tahun 2024 oleh LP2M Universitas Jember berdasarkan surat edaran Nomor 3087/UN25.3.1/LT/2024Â yaitu Promahadesa Karangpring yang fokus pada peningkatan kesejahteraan petani kopi di desa tersebut.
Apa itu PROMAHADESA?
PROGRAM MAHASISWA BERDESA (PROMAHADESA) merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember ke mitra sasaran. Program ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Dengan sasaran publik program PROMAHADESA dapat mencakup; 1) masyarakat yang produktif secara ekonomi; 2) masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan; atau 3) masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum/biasa). Mitra sasaran masyarakat yang produktif secara ekonomi seperti industri rumah tangga (IRT), perajin, nelayan, petani, peternak, dan mitra produktif lainnya. Untuk mitra masyarakat yang belum produktif secara ekonomis tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan, disyaratkan berbentuk kelompok dengan jumlah anggota 2-3 orang. Mitra masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi dapat berupa sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK), karang taruna, kelompok ibu-ibu rumah tangga, kelompok anak-anak jalanan, RT/RW, dusun, desa, Puskesmas/Posyandu, Pesantren dan yang sejenis lainnya. Â
Inovasi PROMAHADESA Karangpring 2024Â
Desa Karangpring, yang terletak di lereng Gunung Argopuro, memiliki potensi besar dalam produksi kopi. Namun, para petani dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti harga pupuk yang mahal, kelangkaan pupuk bersubsidi, dan penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, kondisi ini berdampak pada hasil panen kopi yang kurang optimal. Selain permasalah tersebut, memiliki permasalah dalam pangan ternak kambing karena petani tidak memiliki waktu dalam mencari pakan ternak dan kelangkaan pakan saat musim kemarau.
Menanggapi permasalahan tersebut, tim Promahadesa Karangpring berinisiatif untuk mengembangkan program "Optimasi Sirkular Kopi Rakyat Berindikasi Geografis Lereng Argopuro Jember Melalui Rantai Pakan dan Limbah Ternak Kambing di Desa Karangpring". Program ini bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Kembang dengan tujuan utama meningkatkan efisiensi pakan ternak kambing dan mengolah limbah kotoran kambing menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.
Pakan ternak dibuat menggunakan menggunakan kombinasi bahan - bahan seperti hijauan segar (rumput gajah, limbah dedaunan kopi) dedak padi, molases, dan EM4 dengan takaran yang tepat untuk meningkatkan nutrisi dan ketersediaan pakan bagi ternak kambing yang dapat disimpan dalam jangkau waktu yang lama hingga 2 tahun lebih.
Pupuk organik yang dihasilkan dari limbah ternak kambing diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi petani kopi di Karangpring. Pupuk organik ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman kopi. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah ternak, program ini juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani kopi di Karangpring. Dengan adanya pupuk organik yang berkualitas, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani, serta pakan ternak dapat membantu dalam efisiensinya," ujar Zafirah, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini.
Program Promahadesa Karangpring merupakan contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa Universitas Jember tidak hanya memberikan solusi konkret, tetapi juga turut berperan dalam memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H