JEMBER - Mahasiswa Promahadesa (Program Mahasiswa Berdesa) Universitas Jember berhasil melaksanakan kegiatan demonstrasi plot alat budidaya maggot BSF (Black Soldier Fly) kepada warga Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember pada hari Minggu, 21 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengabdian masyarakat untuk mengenalkan teknologi pengolahan limbah organik yang efisien dan ramah lingkungan serta untuk mengatasi kelangkaan pupuk pertanian.
Acara dimulai dengan pembukaan resmi dan sambutan dari pihak terkait. Selanjutnya, tim Promahadesa Glagahwero menjelaskan mekanisme kegiatan serta pembagian kerja kepada warga desa. Antusiasme warga terlihat jelas sejak awal acara, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap inovasi pengelolaan limbah dan kelangkaan pupuk .
Dalam pelaksanaannya, kegiatan dibagi menjadi dua fokus utama:
- Para pria dan bapak-bapak desa diarahkan untuk melakukan pekerjaan konstruksi. Mereka terlibat dalam pembuatan kandang lalat BSF (Black Soldier Fly), tempat bertelur lalat BSF, dan pembuatan tempat penetasan lalat telur BSF. Proses ini penting untuk memastikan keberhasilan siklus hidup lalat BSF.
- Sementara itu, para wanita dan ibu-ibu desa dibimbing dalam proses pemilahan limbah organik rumah tangga. Limbah ini nantinya akan digunakan sebagai pakan maggot BSF, menciptakan siklus pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan. Tim promahadesa dan Warga desa diminta untuk membawa limbah organik dari rumah masing-masing seperti sayuran sisa, limbah buah, dan sisa makanan.
budidaya maggot BSF, tetapi juga memperkenalkan konsep ekonomi sirkular. Limbah organik yang biasanya terbuang kini dapat dimanfaatkan sebagai pakan maggot BSF. Selanjutnya, maggot BSF yang dihasilkan berpotensi untuk digunakan sebagai pakan ternak berkualitas tinggi, mengelola limbah rumah tangga (limbah organik) dan kotoran dari maggot BSF dapat diolah menjadi pupuk organik.
Kegiatan demo plot ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi warga tentang teknik"Kami sangat senang melihat antusiasme warga Desa Glagahwero dalam mempelajari teknologi budidaya maggot BSF ini. Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk menerapkan pengelolaan limbah yang lebih efisien, mengatasi kelangkaan pupuk, dan bahkan membuka peluang ekonomi baru,” ujar avril selaku ketua Promahadesa Glagahwero UNEJ.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan inisiatif serupa dapat diterapkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia, mendorong terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Semoga kegiatan Promahadesa ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi perekonomian desa dan kesejahteraan warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H