Mohon tunggu...
promahadesamaesan
promahadesamaesan Mohon Tunggu... Penulis - Promahadesa Universitas Jember

Officially Account Promahadesa Universitas Jember (Desa Sumbersari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso angkatan 2021)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Media Edukasi Berbasis Digital, Mahasiswa Unej akan Merilis Modul dan Komik Pencegahan Pernikahan Dini serta Pentingnya Pendidikan Lanjut

26 Juli 2024   12:37 Diperbarui: 26 Juli 2024   12:46 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Kelompok Promahadesa menyambangi SMPN 1 Maesan, pihak sekolah menyambut baik kehadiran kami dengan memberikan apresiasi dan juga menjelaskan kondisi para murid. Bagian Humas sekolah tersebut mengungkapkan bahwa mereka mengalami  demotivasi atau kurangnya minat belajar pada tingkat pendidikan selanjutnya. Kebanyakan dari mereka mengalami keterbatasan dalam hal ekonomi, sehingga biasanya setelah menempuh Sekolah Menengah Atas mereka akan langsung bekerja dan tidak terpikirkan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan ada beberapa anak yang setelah menempuh Sekolah Menengah Pertama tidak melanjutkan pendidikannya lagi dikarenakan motivasi yang kurang dan kondisi ekonomi yang sulit.

“Ya jadi gitu mbak-mbak, motivasi belajar dan sekolah anak-anak disini itu ya apa ya kalau dijelaskan, masih rendah lah intinya. Ada juga beberapa anak setelah lulus SMP itu lanjut mondok. Selain itu, biasanya setelah mereka lulus SMA ya kerja, ndak ada itu mikir mau lanjut kuliah, karena faktor ekonomi juga sebenarnya. Ya syukur-syukur kalau ndak berhenti di tingkat SMP. Jadi kalau bisa dengan kedatangan mbak-mbak kesini itu bisa memberikan motivasi ya untuk mereka, supaya mereka mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi”,  ungkapnya.

Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur, nomor 9 tahun 2014, telah mewajibkan warganya yang berusia 7 hingga 18 tahun untuk mengenyam program pendidikan wajib belajar minimal 12 Tahun. Peraturan tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memberikan dasar hukum serta meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan minimal sampai ke jenjang pendidikan menengah. Keberhasilan program wajib belajar 12 tahun tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah saja tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat, dengan demikian diharapkan masyarakat juga ikut berperan serta dalam pelaksanaan program wajib belajar tersebut.

Gambar 3 (Diskusi Kelompok Promahadesa Bersama Dosen pembimbing Lapangan)/dok. pri
Gambar 3 (Diskusi Kelompok Promahadesa Bersama Dosen pembimbing Lapangan)/dok. pri

Sementara itu, Ibu Linda Dwi Eriyanti, Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok Promahadesa Unej, mengungkapkan melalui serangkaian pengumpulan data, Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) dirasa efektif dan efisien untuk memberikan tambahan wawasan berbasis digitalisasi. 

“Serangkaian output atau luaran baik melalui Modul, Komik, dan Podcast ini disusun sebagai media edukasi dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai dampak negatif pernikahan dini serta pentingnya pendidikan lanjut sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.”

Dita Amanda Prasetya selaku ketua tim bersama rekanya yang lain menjelaskan mengenai urgensi dari pembuatan media digital tersebut karena banyaknya media pembelajaran yang hanya berfokus pada mata pelajaran umum saja. Lebih lanjut, seluruh anggota kelompok Promahadesa memilih fenomena tersebut sebagai salah satu tema edukasi yang mudah direalisasikan dan penerapanya bersifat berkepanjangan.

“Kami berharap dengan adanya media pembelajaran berbasis digitalisasi ini dapat membantu para remaja dan orang tua serta perangkat desa dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama para remaja sehingga dapat mengembangkan pemahaman dan mempengaruhi mereka untuk membuka peluang yang lebih baik serta menciptakan masa depan yang lebih cerah.” pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun