Nara lahir dan besar dengan banyak kejadian hidup yang menimpanya sedari kecil. Keluh kesah mungkin banyak mengiringi perjalanan kecil Nara, tapi petualangannya mencari banyak hal lah yang mendewasakan dia sampai saat ini.
Masa kecil tentulah menyenangkan, begitupun bagi Nara yang coba menerima pendapat tersebut. Karena melewati masa kecil dengan banyak kejadian hidup yang didahulukan tentulah menantang, atau bisa saja mengundang keluh kesah.
Nara mencoba memahami keadaan, coba mencari jalan sendiri tentang apa yang sebetulnya Tuhan rencanakan untuk dirinya. Mencoba mencari jawaban atas apa yang terjadi pada masa kecilnya.
Nara hanya berkeluh kesah karena merasa lelah saat harus bersusah payah membayangkan masa kecilnya yang tidak sempat dia nikmati, dan saat harus mencerminkan dirinya pada masa kecil orang lain.
Nara berjalan dengan memikul kondisi banyak orang, bahkan Nara harus bertindak dengan memegang kehidupan orang lain atas segala keputusan dan tindakannya. Nara kecil yang malang !
***
Keadaan memang menarik Nara terlalu jauh pada kehidupan yang mungkin belum siap dia pijak. Getar pikiran Nara adalah kondisi yang paling terlihat saat ada Dunia baru yang harus dihadapi oleh Nara.
Nara bergumam mengeluhkan keadaan pada gerak sunyi mulutnya sendiri, mencoba menenangkan pikirannya sendiri bahwa tidak ada yang bisa dilakukan selain terus berjalan menghadapi keadaan.
***
Jika keterpaksaan adalah pilihan utama dan itu yang menjadi penguat hidup Nara untuk terus berpijak, maka Nara tidak boleh membiarkan keadaan buruk mengendalikan hidupnya.Â
Nara kecil menjalani waktunya dengan banyak pertimbangan keputusan, yang sedari awal sudah dia bayangkan bahwa apapun keputusan yang dia ambil, tentulah akan berdampak pada hidupnya.Â